Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memperbolehkan mal di Jakarta kembali dibuka di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Salah satu mal mengutamakan pemanfaatan fasilitas tanpa sentuhan untuk mencegah penularan Corona.
Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan perpanjangan status PSBB yang diperpanjang dengan penambahan masa transisi. Untuk kegiatan sosial-ekonomi di pusat-pusat belanja mulai dibuka Senin (15/6) dengan kapasitas 50 persen, yang merupakan masa transisi fase I pekan ketiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu mal yang sudah beroperasi lagi adalah Mal Senayan City. Pantauan detikcom di kawasan Senayan, Jakpus, Senin (15/6/2020), pukul 11.10 WIB, sejumlah pengunjung sudah mulai mendatangi Mal Senayan City. Tampak mal tersebut juga telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan guna pencegahan virus COVID-19.
Sebelum memasuki mal, para pengunjung diminta untuk mengisi data pada barcode yang telah disediakan. Kemudian, suhu tubuh mereka diukur dengan thermo gun. Mereka diminta untuk menjaga jarak saat melewati alat metal detector serta menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan.
Ada beberapa personel TNI yang membantu pengawasan di sekitar mal. Siang ini, tampak pengunjung mal masih cenderung sepi.
Selain itu, di dalam mal terlihat sudah menerapkan beberapa fasilitas touchless atau tanpa sentuhan, yang membuat pengunjung tidak harus bersentuhan. Misalnya seperti tombol-tombol yang berada di lift serta hand sanitizer otomatis.
Petugas dan penjaga toko di mal pun terlihat mengenakan masker dan face shield. Selain itu, para pengunjung terlihat mengenakan masker.
Tak hanya itu, area foodcourt di mal tersebut juga telah menerapkan sistem jaga jarak. Terlihat, beberapa meja ditandai tanda 'X' guna menghindari adanya kerumunan.
Salah seorang pengunjung di Mal Senayan City bernama Patricia (16) mengaku datang ke mal bersama keluarganya. Dia mengunjungi mal karena ingin membeli makanan dan berbelanja secara langsung.
"Oh, mau makan pastinya. Kemarin kan belum buka pada tutup. Ini mau incar makanan yang udah buka dulu terus beli jaket, celana segala macam," kata Patricia di Mal Senayan City, Jakarta Pusat, Senin (15/6).
Patricia mengatakan suasana di mal di masa PSBB Transisi jauh lebih sepi dan tertib dari sebelumnya. Dia pun senang akan adanya pembukaan mal tersebut.
"Kesannya ya sama aja kayak hari biasa tapi ya lebih sepi aja. Jadi lebih enak gitu belanjanya. Senang juga sih lihat toko-toko sudah buka jadi ya ekonomi bisa naik lagi. Jadi orang-orang yang kerjanya di rumah bisa kerja lagi kembali di sini. Seneng aja," ujar Patricia.
Gadis berumur 16 tahun itu juga mengakui adanya ketakutan apabila tertular COVID-19 di mal. Namun ia mengatakan telah melakukan antisipasi menggunakan alat pelindung diri, seperti masker dan hand sanitizer.
"Takut sih pasti ada tapi ya gimana ya. Namanya juga orang ya takut pasti ada," ucap Patricia.
"Kayak pakai masker aja sih terus pakai hand sanitizer. Pokoknya jaga diri aja sih," imbuhnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya menempatkan personel di sejumlah mal di DKI Jakarta yang mulai buka pada Senin (15/6). Pihak kepolisian akan menjaga mendisiplinkan masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan di dalam mal.
"(Penjagaan) sampai ke dalam kita kan sifatnya gini yang jaga di situ TNI Polri sama Satpol PP, tapi yang dikedepankan TNI Polri sesuai perintah Pak Presiden (Joko Widodo)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi wartawan, Senin (15/6).
Yusri belum bisa memastikan berapa personel yang akan menjaga hingga ke dalam mal. Dia menyebut pihak kepolisian akan memantau penerapan protokol kesehatan mulai dari pemakaian masker hingga pencegahan kerumunan.
"Tujuannya apa, untuk mendisiplinkan masyarakat sesuai dengan protokol kesehatan. Protokol kesehatan mulai dari pakai masker sampai dengan hindari kerumunan, tapi dilakukan secara persuasif dan humanis," ucapnya.
Yusri menyebut belum ada sanksi terkait pendisiplinan protokol kesehatan. Namun ia memastikan pihak kepolisian akan menegur jika ada masyarakat yang tidak disiplin.
"Caranya seperti apa mulai dari mereka masuk dari depan. Kita keliling sambil melihat-lihat kalau ada salah kita tegur," ujar Yusri.
"Iya tapi secara persuasif humanis supaya masyarakat bisa sadar dulu," sambungnya.