Kemunculan sebuah bola api di langit wilayah Bojongsari, Depok, membuat heboh warga. Warga menyebut bola api itu sebagai 'santet'. Namun peneliti peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Emmanuel Sungging memiliki analisis lain.
Dalam analisisnya, Emmanuel menyatakan cahaya yang kemudian dinarasikan sebagai 'bola api santet' itu bukanlah sebuah fenomena alam. Emmanuel menduga cahaya itu berasal dari tembakan suar.
"Kalau saya melihat, cenderung setuju (kalau bola api tersebut adalah) flare gun sih," kata Emanuel saat dihubungi detikcom, Senin (16/6/2020).
Berdasarkan pengamatan Emmanuel, jatuhnya bola api tersebut lambat, berbeda dengan benda langit yang cenderung memiliki kecepatan tinggi ketika jatuh ke bumi.
"Karena kalau fenomena alam itu nggak terlalu lambat pergerakannya," kata Emmanuel.
Sementara LAPAN juga sejauh ini tidak mendeteksi adanya benda langit yang jatuh ke permukaan bumi.
"Belum... belum ada," imbuh Emmanuel.
Kemunculan bola api itu terekam dalam sebuah video amatir yang beredar viral di media sosial. Dalam video, dinarasikan bahwa bola api tersebut jatuh di kawasan Curug, Bojongsari, Depok, pada pukul 21.45 WIB.
"Santet... santet... santet," ujar pria yang merekam video tersebut.
Dalam video terlihat bola api berwarna merah jatuh ke bawah. Jatuhnya bola api tersebut memang lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak video 'Pasutri Banyuwangi Jalani Sumpah Pocong Karena Dituduh Punya Santet':