Inggris mencatat 36 kematian terkait virus Corona dalam waktu 24 jam terakhir. Ini merupakan angka kematian harian yang terendah di Inggris sejak 21 Maret lalu, atau dua hari sebelum negara itu menerapkan lockdown (penguncian) untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
"Kemarin, di seluruh Inggris, tercatat hanya ada 36 kematian terkait virus Corona -- terendah sejak 21 Maret," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock dalam cuitan di Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (15/6/2020).
"Kita memenangkan pertempuran melawan penyakit mengerikan ini," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, angka resmi di Inggris kerap menunjukkan penurunan di akhir pekan dikarenakan keterlambatan dalam pencatatan kematian.
Jumlah kematian terkait penyakit COVID-19 di Inggris sejak dimulainya pandemi Corona, sejauh ini telah mencapai 41.698 kematian. Namun, angkanya kemungkinan lebih dari 50 ribu kematian jika semua kematian yang diduga diakibatkan oleh virus Corona, juga dimasukkan.
Kementerian Kesehatan Inggris menyatakan pada Minggu (14/6) waktu setempat, sebanyak 1.514 kasus baru infeksi Corona tercatat dalam waktu 24 jam terakhir. Dengan demikian, sejauh ini jumlah kasus infeksi Corona di Inggris telah mencapai 295.889 orang.
Inggris memulai fase baru pelonggaran pembatasan-pembatasan lockdown pada hari Senin (15/6) waktu setempat, dengan pembukaan kembali semua bisnis ritel yang dianggap "tidak penting" seperti toko pakaian, toko buku dan toko elektronik.
Kebun binatang, taman safari, bioskop drive-in juga dapat dibuka kembali, serta tempat ibadah, tetapi hanya untuk individu yang ingin berdoa.
Selama lockdown diterapkan, hanya toko-toko yang disebut "penting" seperti toko makanan dan apotek yang tetap buka.