Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, enam kasus baru positif COVID-19 tersebut merupakan klaster rumah sakit di Kota Bogor.
"Sejauh ini saya pelajari klasternya masih sama ya, hari ini bertambah enam (kasus baru positif Covid-19), sebagian juga berasal kluster fasilitas kesehatan, kita akan tetap fokus protokol kesehatan di fasilitas kesehatan," kata Bima Arya ditemui di Stasiun Bogor, Minggu (14/6/2020).
"Jadi saat ini ada dua penyebabnya, di rumah sakit dan di Jakarta, makanya seperti ini (penumpukan penumpang KRL) mesti terus kita awasi," sambungnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan rumah sakit rujukan untuk perawatan virus Corona baru (COVID-19) terindikasi menjadi tempat penularan virus tersebut. Ada tiga rumah sakit di Kota Bogor yang menurutnya terindikasi menjadi sumber penularan baru virus Corona.
"Ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 di Kota Bogor yang diduga menjadi potensi tempat penularan dari 16 kasus baru positif COVID-19 hari ini," kata Bima seperti dilansir Antara, Rabu (10/6/2020).
Hal itu dikatakan Bima dalam konferensi pers virtual saat menyampaikan adanya 16 tambahan kasus positif COVID-19 hari ini. Bima mengatakan saat ini ada 59 pasien kasus positif COVID-19 yang tengah ditangani oleh rumah sakit.
Sebanyak 21 pasien di antaranya diisolasi di ruang perawatan rumah sakit, sementara 38 pasien lainnya diisolasi secara mandiri. Setelah dilakukan pelacakan, Bima menyebut semua pasien diarahkan untuk diisolasi di ruang perawatan rumah sakit dengan pengawasan yang ketat.
"Ini untuk memastikan dilakukan perawatan dengan pengawasan secara ketat. Saya perintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk menguatkan audit protokol kesehatan di rumah sakit dan puskesmas di Kota Bogor," kata Bima.
Bima menyebut, sebaran virus Corona pada gelombang pertama ini masih terjadi di Kota Bogor dan masih akan terus diantisipasi. Karena saat ini, penambahan kasus batu positif COVID-19 di Kota Bogor masih terus terjadi.
"Jangankan gelombang kedua, gelombang kesatu saja belum selesai, ini kan terus naik, baik di Jakarta maupun di pusat, jadi ini belum selesai. Makanya saya bilang Bogor belum aman, kita kerja keras, belum aman, gelombang 1 belum selesai. Jadi protokol kesehatannya harus dijaga kuat," sebut Bima. (mud/mud)