Pasien Diisolasi di RS Bengkulu Diminta Rp 6,7 Juta, Pemprov Turun Tangan

Pasien Diisolasi di RS Bengkulu Diminta Rp 6,7 Juta, Pemprov Turun Tangan

Hery Supandi - detikNews
Sabtu, 13 Jun 2020 11:14 WIB
Poster
Ilustrasi pasien Corona (Edi Wahyono/detikcom)
Bengkulu -

Keluarga pasien reaktif Corona (COVID-19) di Bengkulu mengaku kaget dimintai bayaran senilai Rp 6,7 juta oleh Rumah Sakit M Yunus, Bengkulu. Pasien diisolasi selama lima hari di ruang Fatmawati rumah sakit itu.

Pasien inisial SH (60), warga Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu 5, dirujuk ke Rumah Sakit M Yunus, Bengkulu, karena hasil rapid test reaktif.

"Ibu saya ada riwayat gula dan drop kesehatannya. Kami bawa ke rumah sakit. Setelah rapid test hasilnya reaktif dan dirujuk ke Rumah Sakit M Yunus. Di Rumah Sakit M Yunus, ibu saya dimasukkan ke ruangan isolasi Fatmawati," kata Efran, anak SH.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Efran mengatakan, selama di rumah sakit, orang tuanya menjalani tes dan penanganan COVID-19 oleh petugas medis.

"Setelah isolasi selama lima hari dan hasil tes PCR-nya negatif, ibu saya diizinkan pulang. Tapi kami keluarga terkejut biaya yang harus dibayar sebesar Rp 6.700.000 lebih," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Efran, keluarganya bingung karena orang tuanya diisolasi bersama pasien yang diduga terpapar COVID-19. Setelah mencari pinjaman dan menunjukkan surat keterangan miskin, Efran mengatakan hanya diminta bayar Rp 4 juta lebih.

Tonton juga 'Isolasi Diri, Pemudik Ini Bikin Tenda Dekat Kuburan':

[Gambas:Video 20detik]

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan pasien yang dirawat di ruang isolasi dibiayai oleh negara melalui Kementerian Kesehatan. Biaya tidak dibebankan kepada pasien.

"Kalau pasien PDP dan diisolasi itu dibayar Kementerian Kesehatan. Namun saya akan coba tanyakan ke pihak rumah sakit untuk melakukan klarifikasi soal ini," ujar Herwan Antoni saat dimintai konfirmasi detikcom.

Herwan mengatakan telah mencoba melakukan klarifikasi ke pihak rumah sakit. Namun belum bisa dihubungi.

Sementara itu, detikcom juga telah mencoba menghubungi Direktur Rumah Sakit M Yunus Bengkulu, Zulkimaulub Ritonga, namun belum ada jawaban.

Halaman 2 dari 2
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads