Polisi Dalami Motif Penusukan Pengacara oleh Tetangga di Bekasi

Polisi Dalami Motif Penusukan Pengacara oleh Tetangga di Bekasi

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 12 Jun 2020 13:03 WIB
Kapolsek Pondok Gede Kompol Hersiantony
Kapolsek Pondok Gede Kompol Hersiantony (Yogi Ernes/detikcom)
Bekasi -

Dua pria di Pondok Gede, Kota Bekasi, menjadi korban penusukan oleh tetangga sendiri dini hari tadi. Polisi masih mendalami motif penusukan tersebut.

"Iya itu yang kita masih dalami, kita rekonstruksi biar jelas semuanya duduk perkaranya, alurnya seperti apa. Parkirnya di mana, berapa jauh jaraknya itu yang harus direkonstruksi," kata Kapolsek Pondok Gede Kompol Hersiantony saat ditemui di kantornya, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (12/6/2020).

Peristiwa ini terjadi di Kompleks Pura Melati Indah, Pondok Gede, Bekasi pada Jumat (12/6) dini hari tadi. Saat itu korban, VT yang merupakan pengacara bersama temannya (RD) hendak istirahat di dalam mobil dan memarkirkan mobilnya di dekat lahan kosong yang posisinya berada di dekat rumah korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Jadi ceritanya kan korban ini kan pulang jam 3 pagi. Nah karena dia nggak bawa kunci, dia nggak bisa masuk ke rumah. Akhirnya dia istirahat di pinggir jalan di dalam mobil," kata Hersiantony.

Pelaku, SD, kemudian mendatangi korban dan sempat terjadi adu mulut. Pelaku lalu berbahasa daerah, tapi korban tidak bisa menanggapi dengan baik karena tidak terlalu mengerti bahasa daerah.

"Pelaku ini keluar nanyain, nanyain apa orang sini gitu, nggak tahu ya terus saling jawab sampai akhirnya terjadi penusukan gitu," ungkap Hersiantony.

"Pokoknya cekcok katanya ini karena si pelaku tahu rumah yang ditunjuk sama korban itu rumahnya orang Toraja. Terus kebetulan si pelaku itu orang Toraja juga. Dia ngajak ngomong si VT ini bahasa Toraja, tapi VT ini nggak bisa jawab ya. Di situ ininya dicurigai kalau ini (VT) bukan anaknya si orang Toraja," sambung dia.

Hersiantony menambahkan hingga kini pihaknya masih mendalami motif penusukan tersebut. Dia mengatakan belum mau berasumsi apakah penusukan tersebut terjadi akibat rasa curiga pelaku terhadap korban yang memarkir kendaraannya di dekat lahan kosong (yang posisinya dekat dengan rumah korban) atau ada motif lainnya.

"Bisa jadi seperti itu bisa jadi pelaku khawatir, curiga. Ya sekarang kita dalami. Ini kan baru keterangan dari korban nanti kita minta keterangan dari dia (pelaku) juga," kata Hersiantony.

"Itu yang kita masih dalami, kita rekonstruksi biar jelas semuanya, duduk perkaranya, alurnya seperti apa. Gitu kan. Parkirnya di mana, berapa jauh jaraknya, itu yang harus direkonstruksi," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads