Sebanyak 20 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang positif COVID-19 atau Corona dari hasil tes swab. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpendapat ASN atau PNS memang berisiko mudah tertular. Selanjutnya dia segera minta hasil tracing.
"Katanya OTG (orang tanpa gejala), kalau OTG ndak papa, nanti kita rawat. Sebenarnya kalau OTG insyaalah mereka bisa cepat sembuh," kata Ganjar Pranowo kepada wartawan di kantor Gubernur Jateng di Semarang, Jumat (12/6/2020).
Menurut Ganjar, ASN berisiko tertular COVID-19 karena bertugas di pelayanan publik. Dia juga menghormati para ASN yang tertular Corona itu karena sudah bekerja dengan baik dengan risiko tertular.
"Saya hormati, apresiasi atas kerja kerasnya, mudah-mudahan mereka sembuh. Saya lagi minta tracing kenanya di mana. Ketika mereka kena saat bekerja, bagi saya mereka orang orang berjibaku yang serius urus pekerjaannya," tegasnya.
Untuk diketahui, 20 orang dinyatakan positif Corona setelah mengikuti tes swab untuk ASN di lingkungan Pemkot Semarang. Dari 20 orang itu, 10 di antaranya pejabat struktural.
"Ada kabar menggembirakan dari 10 pejabat itu, lima swab hasil negatif, besok swab lagi oleh teman Dinkes. Staf paling tidak ada tiga nama yang infonya positif sudah jadi negatif," kata Hendi, Kamis (11/6) kemarin.
Hendi tidak menampik ketika lingkungan kantornya itu disebut sebagai klaster baru virus Corona. Sehingga klaster baru yang muncul di Semarang saat ini adalah klaster Pasar Mangkang, Pasar Wonodri, dan Balai Kota.
"Kalau boleh dibilang, iya (klaster), Pemkot. Lumayan lho kalau delapan sembuh kan masih 12. Pasar selain Pasar Kobong kan 3 atau 2, mungkin karena Pemkot pegawainya 12 ribu, ya atas nama kelembagaan bisa masuk (klaster)," ungkap Hendi.