Pendeta Oscar Surjadi Dianggap Menjelekkan Indonesia Saat Demo George Floyd

Pendeta Oscar Surjadi Dianggap Menjelekkan Indonesia Saat Demo George Floyd

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 13:43 WIB
Mural penghormatan untuk George Floyd (AFP/JOHANNES EISELE)
Foto: Mural penghormatan untuk George Floyd (AFP/JOHANNES EISELE)
Jakarta -

Seorang pendeta asal Indonesia menuai kontroversi lantaran orasinya di Amerika Serikat (AS) saat aksi demonstrasi George Floyd dianggap menjelekkan Indonesia. Pendeta bernama Oscar Surjadi itu menyampaikan klarifikasinya.

"Kalau mereka melihat keseluruhannya. Mereka melihat awal dan akhir, saya itu sebenarnya tidak menjelekkan Indonesia," kata Oscar Surjadi dalam wawancaranya dengan Voice of America Indonesia (VOA), Kamis (11/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oscar menjelaskan, bahwa dalam pidatonya itu, dia justru ingin mengajak para pendemo untuk bersikap elegan. Dia tidak ingin para pendemo ini berbuat kerusakan.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin mengajak protester ini mempunyai satu sikap protes yang elegan. Saya mengatakan bahwa saya pernah mengalami diskriminasi. Tapi itu dulu. Yuk mari kita berikan suara yang elegan," ungkapnya.

"Tapi jangan sampai merusak. Itu intinya saya," sambungnya.

Dia menegaskan bahwa tak mungkin dirinya menjelek-jelekkan Indonesia. Dia tidak bermaksud membuat penyataan itu tajam.

"Kalau kata-kata saya mengganggu. Atau meruncing. Atau mempertajam. Saya sebagai hamba Tuhan tidak pernah bermaksud demikian," ujarnya.

Oscar menuturkan, bahwa diskriminasi yang pernah dia alami di Indonesia dilakukan oleh oknum. Bukan oleh negara.

Simak video 'Massa Anti-Rasisme Robohkan Patung Christopher Columbus':

Diketahui bahwa Oscar sudah pindah ke AS sejak tahun 1987. Oscar Suryadi dikenal karena memimpin umat di gereja City Blessing, Portland sejak tahun 1998. Awalnya bagi umat asal Indonesia namun kemudian meluas ke masyarakat luas di kota itu.

Dalam video yang beredar, Oscar menyampaikan orasi di depan para demonstran George Floyd--pria kulit hitam yang tewas di tangan oknum polisi Minneapolis.

"Saya lahir di Indonesia. Saya paham arti prasangka dan diskriminasi, saya kira saya pergi dari Indonesia datang ke sini dan saya bisa menikmati kebebasan," kata Oscar dalam orasinya.

Oscar pun menyampaikan bahwa Tuhan tidak pernah membedakan umatnya berdasarkan warna kulit.

"Tidak ada perbedaan warna kulit di mata Tuhan. Kita ini bersatu," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads