Corona di Demo George Floyd Menguar, Tentara Garda Nasional AS Pun Tertular

Round-Up

Corona di Demo George Floyd Menguar, Tentara Garda Nasional AS Pun Tertular

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 23:53 WIB
Members of the US National Guard stand near the White House as people protest against racism and police brutality in Washington, DC on June 7, 2020 in Washington, DC. - On May 25, 2020, Floyd, a 46-year-old black man suspected of passing a counterfeit $20 bill, died in Minneapolis after Derek Chauvin, a white police officer, pressed his knee to Floyds neck for almost nine minutes. (Photo by Olivier DOULIERY / AFP)
Foto: Personil Garda Nasional di Gedung Putih (AFP/OLIVIER DOULIERY)
Washington DC -

Virus Corona (COVID-19) menguar di antara gelombang aksi demonstrasi George Floyd. Akibatnya, tentara Garda Nasional Washington Amerika Serikat (AS) terinfeksi Corona saat mengamankan demonstran.

Ada sejumlah tentara yang terinfeksi COVID-19 ini. Sebagaimana dilansir AFP, Selasa (10/6/2020), juru bicara Garda Nasional Washington DC, Letnan Kolonel Brooke Davis, menyatakan pihaknya tidak bisa menyebut jumlah personel yang dinyatakan positif Corona demi 'keamanan operasional'.

Dijelaskan oleh Davis, bahwa beberapa personel dinyatakan terinfeksi Corona usai sekitar 1.700 personel dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Putih dan di beberapa lokasi lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para personel Garda Nasional itu dikerahkan oleh Wali Kota Washington DC dan kemudian oleh pemerintah federal AS pada 1 Juni untuk membantu menjaga ketertiban, setelah unjuk rasa di beberapa wilayah diwarnai kerusuhan dan penjarahan.

Davis menuturkan bahwa para personel Garda Nasional itu menjalani tes Corona sebelum dan sesudah pengerahan.

ADVERTISEMENT

Banyak demonstran memakai masker saat ikut unjuk rasa, namun tidak semuanya yang memakai masker. Banyak aparat penegak hukum dan personel keamanan juga tidak memakai masker.

"Personel Garda Nasional melakukan social distancing dan penggunaan langkah-langkah PPE (APD) di tempat-tempat praktis tetap berlaku," tegas Davis.

Sebelumnya, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Dr Robert Redfield menyerukan agar para demonstran menjalani tes Corona.

"Kami sungguh ingin individu-individu tersebut agar sangat mempertimbangkan untuk dievaluasi dan dites," ucap Redfiled dalam rapat dengar pendapat dengan House of Representatives (HOR) atau DPR AS membahas virus Corona Seperti dilansir CNN, Jumat (5/6).

"Saya pikir ada potensi, yang sangat disayangkan bagi ini (unjuk rasa) untuk acara penyemaian (penularan virus)," katanya, secara khusus merujuk pada aksi protes di kota-kota metropolitan yang melaporkan adanya penularan Corona secara signifikan.

Untuk diketahui, pandemi virus Corona sejauh ini telah menewaskan nyaris 112 ribu orang di AS. Total 2 juta orang terinfeksi virus ini di berbagai wilayah AS.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads