Jumlah Kasus Corona di Mumbai Lampaui Wuhan, India Peringkat 5 Dunia

Jumlah Kasus Corona di Mumbai Lampaui Wuhan, India Peringkat 5 Dunia

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 17:20 WIB
Maharashtra adalah negara bagian di India yang paling parah dilanda COVID-19. (Getty Images)
New Delhi -

Kota sentra keuangan India, Mumbai, mencatat 51.000 kasus positif virus Corona yang melampaui jumlah kasus di Wuhan, China, tempat COVID-19 muncul pertama kali.

Laporan ini mengemuka tatkala India mencatat peningkatan jumlah kasus yang mencapai 276.146, terbanyak kelima di dunia.

Dari jumlah itu, sebanyak 90.000 kasus di antaranya berasal dari Maharashtra, negara bagian yang ber-ibukota Mumbai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan kasus juga terjadi di ibu kota India, Delhi. Sejumlah pejabat memperkirakan lebih dari setengah juta kasus akan muncul di kota tersebut pada akhir Juli mendatang.

Rangkaian laporan itu bertepatan dengan keputusan pemerintah India untuk melonggarkan pembatasan sosial setelah memberlakukan karantina wilayah secara ketat.

ADVERTISEMENT

Pada Senin (08/06), pusat perbelanjaan, rumah ibadah, dan perkantoran diizinkan untuk kembali buka. Sebelumnya, pertokoan, pasar, dan layanan transportasi diperbolehkan untuk beroperasi.

Namun, sejumlah pakar mengatakan tidak ada opsi lagi selain mencabut karantina wilayah alias lockdown, mengingat langkah itu menyebabkan kesulitan ekonomi di India.

Jutaan orang telah kehilangan pekerjaan mereka, roda bisnis berhenti berputar, dan kekhawatiran terjadinya kelaparan mendorong buruh harian meninggalkan kota-kota sebagian besar berjalan kaki karena layanan transportasi publik dihentikan.

Banyak dari mereka meninggal dunia akibat keletihan dan kelaparan.

Selama berpekan-pekan, rendahnya jumlah kasus positif COVID-19 di India membingungkan para pakar. Meski populasi di India padat dan pendanaan rumah sakit umum tergolong minim, jumlah kasus positif dan angka kematian tidak meningkat.

Kurangnya tes massal menjelaskan mengapa jumlah kasus positif tetap rendah, namun tidak bisa mengungkap mengapa angka kematian rendah.

Banyak kalangan berharap kasus-kasus COVID-19 yang tidak terdeteksi di India tidak cukup parah sehingga memerlukan perawatan rumah sakit.

Akan tetapi, jumlah peningkatan kasus menunjukkan bahwa India mungkin mengalami kenaikan yang telat, menurut para pakar.

Yang memprihatinkan, meskipun sejumlah negara bagian menggunakan periode 'lockdown' guna memperkuat fasilitas kesehatan, banyak pasien dengan gejala-gejala seperti COVID-19 ditolak oleh sejumlah rumah sakit di kota besar.

(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads