Sekretaris Panitia PPDB 2020 dari Dinas Pendidikan Jabar Edy Purwanto mengatakan, serangan siber tersebut berupa DDoSAttack (Distributed Denial of Service). Secara teknis, serangan ini menggunakan host penyerang untuk menyerang sebuah target dalam suatu jaringan, sehingga portal PPDB sulit diakses.
"Baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang dipaksa menjadi zombie, dalam sebuah serangan Distributed Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara," kata Edy saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (10/6/2020).
Edy mengungkapkan, salah satu cara yang digunakan penyerang, yakni dengan membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data. Sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar, tak dapat diakses.
"Teknik ini disebut sebagai traffic flooding, kemudian ada juga request flooding dengan membanjiri jaringan dengan banyak request yang disediakan host, sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani jaringan tersebut," katanya.
Walau demikian, kata Edy, kendala teknis tersebut telah berhasil ditangani. "Sudah teratasi sejak Senin, dan hingga hari ini kondisi normal," ujarnya.
(yum/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini