Polisi telah memeriksa 13 orang saksi pada tahap penyidikan kasus bendera merah putih berlogo palu arit yang ditemukan di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Polisi menyebut ada kemajuan di keterangan para saksi.
"Yang diperiksa itu dari WR (wakil rektor) III, WD (wakil dekan) II (FISIP Unhas), sekuriti 3 orang, mahasiswa 8 orang," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Heru kepada detikcom, Senin (8/6/2020).
Agus mengatakan sejumlah saksi lainnya masih akan diperiksa, yakni 3 mahasiswa yang belum sempat dimintai keterangannya. Polisi juga akan kembali memanggil 3 orang sekuriti kampus untuk kembali diperiksa sebagai pendalaman keterangan.
"Besok akan datang diperiksa lagi 3 orang dari pihak mahasiswa (pengurus BEM FISIP Unhas). Kemudian ada hasil keterangan dari sekuriti itu akan kita periksa ulang lagi karena ada perkembangan keterangan yang harus kita kroscek lagi," terang Agus.
Agus menjelaskan, lokasi terpasangnya bendera merah-putih berlogo palu-arit itu ialah di kantor sekretariat BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Unhas. Posisi kantor sekretariat BEM FISIP Unhas itu disebut Agus cukup jauh dari jalan poros kampus Unhas.
Namun, lanjut Agus, pihak sekuriti kampus selama ini rutin berpatroli, termasuk ke kantor sekretariat BEM FISIP Unhas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keamanan itu kan rutin patroli di sana. Kalau menuju ke lokasi, itu kalau kita cuma di jalan poros kampus ndak kelihatan memang, ada jalan khusus di sekretariat BEM itu. Dia sekitar 500 meter dari jalan poros, tapi kan jalannya belok-belok, kalau dari depan tidak kelihatan, untuk lihat gambarnya itu harus masuk ke dalam," kata Agus.
Agus mengatakan, selama berpatroli hingga menemukan bendera merah putih berlogo palu arit, pihak sekuriti pernah melihat oknum mahasiswa yang masuk ke sekretariat BEM FISIP Unhas, padahal kondisi kampus sudah libur. Polisi kini akan mendalami keterangan sekuriti tersebut.
"Itu yang sementara kita dalami, keterangan kampus kan sudah libur. Itu yang kita dalami sekarang, makanya kita mau periksa ulang sekuritinya, ada dia sebut orang yang datang terakhir setelah diliburkan, iya mahasiswa," sambung Agus.
Agus juga mengatakan, penyidikan pihaknya saat ini terganjal mahasiswa yang masih libur atau kuliah secara online di rumah sehingga para saksi yang akan diperiksa butuh waktu untuk memenuhi panggilan penyidik. Namun Agus menyebut penyidikan terus berjalan.
"Artinya, kita masih korek keterangan siapa orang-orang yang sering di sekretariat itu, siapa yang pegang kunci, siapa yang terakhir di dalam, siapa yang terakhir masuk di lokasi itu sebelum diliburkan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, bendera merah putih berlogo palu arit ditemukan pihak keamanan di area Unhas pada 11 April. Setelah itu, pihak kampus meminta pihak keamanan agar menyerahkan bendera tersebut kepada pihak berwajib.
Terkait kasus bendera ini, Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono sendiri menaruh perhatian khusus. Dia telah meminta penyidiknya mengejar pihak yang bertanggung jawab atas insiden bendera tersebut.
"Pokoknya saya perintahkan sidik sampai tuntas. Cari siapa paling bertanggung jawab di situ, kita tetapkan tersangka. Pokoknya dalam minggu ini sudah harus ada yang ditetapkan tersangka. Saya gitu saja petunjuk," tegas Yudhiawan, saat dihubungi terpisah (29/5).