Pandemi virus Corona hingga kini telah menewaskan sekitar 400 ribu orang di dunia, sejak virus ini pertama kali dilaporkan muncul di China pada tahun 2019 lalu.
Menurut penghitungan yang dilakukan kantor berita AFP berdasarkan sumber-sumber resmi, sejauh ini total 400.052 kematian karena Corona telah dicatat secara global. Angka tersebut telah meningkat dua kali lipat dalam waktu 1,5 bulan terakhir.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (8/6/2020), meski nyaris separuh dari kematian itu tercatat di Eropa, Amerika Serikat tetap menjadi negara yang paling terdampak pandemi ini, dengan mencatat 109.802 kematian dari 1.920.061 kasus infeksi Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diikuti kemudian dengan Inggris yang mencatat 40.542 kematian, selanjutnya Brasil di peringkat ketiga dunia dengan mencatat 35.930 kematian karena Corona. Diikuti kemudian oleh Italia yang mencatat 33.846 kematian dan Prancis dengan 29.142 kematian.
Lonjakan tajam dalam kematian dan jumlah kasus infeksi Corona di Brasil, menjadikan Amerika Latin sebagai titik fokus virus Corona saat ini.
Secara global, tercatat lebih dari 7 juta orang terinfeksi virus Corona di berbagai negara. Situasi ini dicapai dalam beberapa bulan setelah virus Corona pertama kali terdeteksi di China pada akhir tahun lalu, sebelum meluas ke Eropa dan AS serta puluhan negara lainnya.
Sementara itu, dari 20 negara yang terdampak paling parah, menurut data Reuters, AS berada di peringkat 8 untuk angka kematian tertinggi per kapita. Reuters melaporkan AS memiliki 3,3 kematian per 10 ribu orang. Belgia berada di peringkat 1 dengan 8 kematian per 10 ribu orang, yang diikuti oleh Inggris, Spanyol, Italia dan Swedia.
(ita/ita)