Ramai Warga di Makassar Bawa Kabur Jenazah dari RS, Polisi: Itu Pidana!

Ramai Warga di Makassar Bawa Kabur Jenazah dari RS, Polisi: Itu Pidana!

Muhammad Taufiqqurrahman - detikNews
Senin, 08 Jun 2020 10:20 WIB
Foto jenazah PDP Corona di Makassar dibawa kabur keluarga dari Rumah Sakit Labuang Baji (Tangkapan Layar Video).
Foto jenazah PDP Corona di Makassar dibawa kabur keluarga dari Rumah Sakit Labuang Baji. (Tangkapan Layar Video)
Makassar -

Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut warga di Kota Makassar yang membawa kabur jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (COVID-19) dari rumah sakit sebagai tindakan tindakan pidana. Polisi akan memproses warga yang terbukti membawa kabur jenazah PDP Corona dari rumah sakit.

"Itu (membawa kabur jenazah dari RS) pidana dan kita akan proses. Apalagi ini berdampak pada masyarakat luas," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Senin (8/6/2020).

Ibrahim mengaku prihatin atas adanya tindakan masyarakat yang membawa kabur jenazah PDP COVID-19, seperti kasus yang terjadi di beberapa rumah sakit di Makassar. Dia menyebut warga sudah memahami penyebaran COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena pemahaman masyarakat akan penyebaran COVID ini bisa berdampak penyebaran ke masyarakat yang lain dan seharusnya juga dipahami bahwa prosedur itu untuk melindungi masyarakat yang lebih luas. atau kepentingan bersama masyarakat," tegas dia.

Sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir terjadi pengambilan paksa mayat di beberapa rumah sakit di Makassar, Sulsel. Beberapa rumah sakit yang didatangi warga adalah RS Labuang Baji dan RS Stella Maris, Makassar.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, kasus penyerangan RS Labuang Baji juga berujung penjarahan cool box yang berisi sampel pasien COVID-19. Pihak rumah sakit mengaku sangat ketakutan atas kejadian ini.

"Kami sangat ketakutan diserang begitu. Untung tidak ada pegawai dan perawat yang terluka, tidak ada kontak fisik," kata Direktur RS Labuang Baji Andi Mappatoba saat berbincang dengan detikcom.

Bahkan Mappatoba menyebut, saat warga mendatangi rumah sakitnya, beberapa tenaga medis yang bertugas pada saat itu mengalami pelecehan secara verbal.

"Tadi teman ada mendapatkan sedikit perlakukan verbal, yang mau mengancam," ungkapnya.

"Ini sikap yang tidak seperti biasa, kan kami kaget dimasuki begitu dalam jumlah yang banyak. Paling tidak ini menjadi pertanyaan bagaimana keselamatan kami seperti ini," imbuhnya.

(tfq/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads