Pria di Cengkareng, Jakarta Barat, berinisial CDS (19) melakukan penipuan terhadap driver ojek online. Ia membuat laporan palsu kepada pihak pengelola aplikasi ojek online, yakni Grab, demi mendapatkan makanan gratis.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi membenarkan kejadian itu. Kini, kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan sehingga polisi tidak menahan pelaku.
"Masalah tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan," kata Arsya lewat pesan singkat kepada detikcom, Minggu (7/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsya menyebut pelaku baru beraksi sekali. "Baru sekali," ungkapnya.
Dalam video yang beredar, tampak pelaku mengenakan kaus berwarna putih. Ia berdiri di samping seseorang yang mengenakan jaket ojol.
"Itu modus dia supaya dia, uang yang dibayarkan itu kembali dan dia mendapatkan makanan gratis," kata pria yang berada persis di samping pelaku.
Video tersebut kini viral di media sosial.
Arsya juga mengirim gambar surat pernyataan kesalahan pelaku kepada detikcom. Dalam surat itu tertulis jelas kronologi kejadian.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Utama Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu (3/6). Mulanya pelaku memesan makanan lewat aplikasi. Driver yang mengantarkan pesanan atas nama SM.
"Makanan telah diantar sesuai pesanan saya, dan tidak ada pembayaran tunai yang diterima oleh driver karena saya pakai (sistem pembayaran) nontunai," pernyataan pelaku dalam surat pernyataan kesalahan seperti yang dilihat detikcom.
Tonton juga video 'Perlengkapan Wajib Naik Ojol di Masa New Normal':
Selanjutnya, pelaku melapor ke pihak Grab pada Jumat (5/6). Pelaku berkilah dirinya membayar tunai kepada driver yang mengirim pesanan, padahal ia telah memakai sistem pembayaran non-tunai.
"Saya melapor bahwa saya telah membayar tunai kepada driver padahal saya sudah pakai pembayaran non-tunai, berarti saya membayar dua kali untuk satu pesanan dan uang saya tidak dikembalikan (oleh driver)," tutur pelaku.
Ia membuat laporan palsu ini dengan harapan pihak Grab mengganti uang yang telah ia keluarkan. Otomatis, pelaku mendapatkan makanan secara gratis.
"Dengan ini saya laporkan kepada pihak Grab dengan harapan uang saya dikembalikan oleh Grab dan saya dapat makanan gratis," ungkap pelaku.
Namun, sebelum memproses laporan pelaku, pihak Grab mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada driver. Aksi pelaku pun terungkap.
"Sehingga terbongkar modus saya kali ini," lanjutnya.
Pelaku, dalam surat pernyataan kesalahan, menyebut dirinya tidak berpikir panjang akan dampak dari aksi penipuan yang ia lakukan.
"Dengan adanya kejadian ini, saya sangat menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi bila mana di kemudian hari saya melakukan sesuatu tindakan yang merugikan pihak lain, maka saya bersedia diproses dengan jalur hukum yang berlaku," imbuhnya.