Helikopter TNI AD jatuh dan terbakar di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah (Jateng). Tim rescue yang terdiri dari security, petugas TNI, Polri yang bertugas di kawasan disebut langsung melakukan pertolongan.
"Tim langsung melakukan pertolongan pada korban sesuai Standard Operating Procedure (SOP) kawasan, apabila ada kejadian bencana atau musibah, maka tim rescue KIK langsung memberikan pertolongan pertama, termasuk kejadian gagal mendarat heli didekat kawasan," ujar Direktur KIK Didik Purbadi, Sabtu (6/6/2020).
Didik mengatakan, sesaat setelah kejadian tim rescue langsung melakukan sterilisasi lokasi dan mengevakuasi korban. Dilanjutkan memadamkan api yang masih muncul dari heli.
"Tim rescue melakukan sterilisasi lokasi menggunakan yellow line, lalu mengevakuasi para korban dengan mobil patroli ke rumah sakit terdekat, dan unit pemadam kebakaran untuk memadamkan kobaran api di heli yang jatuh tersebut," tuturnya.
![]() |
Didik juga menegaskan, di lokasi tidak ada aset atau korban yang berasal dari para pekerja proyek. Hingga saat ini, areal jatuhnya heli telah dijaga oleh POM TNI dan petugas yang berwenang.
"Kawasan tidak terdampak dengan kecelakaan heli tersebut, aktivitas dan kegiatan konstruksi proyek tetap berjalan seperti biasa, karena lokasi jatuhnya heli di lahan kosong dekat area tambak yang jauh dari kegiatan," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan heli bisa segera dievakuasi malam ini, dan Kami akan terus koordinasi dengan pihak berwenang," sambungnya.
Sementara itu Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus menjelaskan usai jatuh helikopter terbakar. Mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka.
"Setelah jatuh, Helikopter MI-17 ini terbakar dan menyebabkan 4 orang crew meninggal dunia, sementara 5 lainnya luka-luka. Korban luka-luka saat ini sudah evakuasi ke rumah sakit terdekat," ujar Nefra Firdaus, dalam keterangan tertulisnya.