Sejumlah masjid di DKI Jakarta mulai diizinkan menggelar ibadah sholat Jumat. Kerinduan umat Islam untuk menunaikan Sholat Jumat pun seperti terbayarkan. Salah satunya Ketua Kaderisasi Pemuda dan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (DMI) Arief Rosyid yang hari ini Sholat Jumat di Masjid Cut Meutia Jakarta.
Mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam ini mengaku sudah tiga bulan tidak Sholat Jumat, karena mengikuti imbauan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia. Selama waktu itu Arief selalu kangen suasana Sholat Jumat. Maka setelah masjid diizinkan menggelar Sholat Jumat dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan COVID-19, dia pun bahagia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Bahagia dan Haru Jemaah Bisa Jumatan Lagi |
"Masjid dan new normal, setelah menahan rindu tiga bulan. Alhamdulillah bisa sholat dengan protokol kesehatan yang baik di Masjid Cut Meutia, Menteng," ungkap dia kepada detikcom, Jumat (5/6/2020).
Lebih lanjut, ia menjabarkan protokol kesehatan yang dilakukan sebelum memasuki masjid, yakni pengukuran suhu tubuh jamaah di gerbang masjid. Kemudian menyiapkan area cuci tangan baik di luar maupun di dalam masjid.
"Pertama, petugas mengukur suhu tubuh jamaah di gerbang masjid. Kedua, pengurus masjid menyiapkan sabun cuci tangan di luar dan dalam area masjid," sambung dia.
Selain itu, ada juga spanduk imbauan terkait penggunaan masker di area masjid. Petugas, kata Arief, juga menerapkan jaga jarak dengan memberi tanda agar saf tidak berdekatan. Terakhir, terdapat hand sanitizer sebelum masuk pintu masjid.
![]() |
![]() |
"Tiga, pengurus masjid memasang spanduk imbauan dan sosialisasi penggunaan masker. Empat, pengurus masjid menerapkan jaga jarak dengan mengatur saf menggunakan penanda yang mudah dilihat atau dikenali. Lima, pengurus masjid menyiapkan hand sanitizer sebelum masuk pintu masjid," ungkap dia.
Sebagai informasi, penutupan tempat ibadah untuk umum dilakukan usai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di bulan Maret lalu. Hal itu dilakukan guna menghindari penyebaran virus corona.
(pay/erd)