Banjir rob yang terjadi sejak awal bulan Juni di Kota Pekalongan, Jawa Tengah kian hari justru bertambah tinggi. Pemerintah Kota Pekalongan pun menetapkan status tanggap darurat banjir rob.
Wali Kota Pekalongan M Saelany Machfudz menyebut penyebab banjir rob di antaranya jebolnya tanggul di Randujajar (Tirto), sungai Weduri, Sungai Bremi, Sungai Kalimati (Slamaran), Sungai Gabus, Sungai Kali Loji. Selain itu, kurang tingginya tanggul di pesisir pantai diduga juga menjadi pemicu banjir rob.
"Kita lakukan perbaikan tanggul-tanggul kita yang bobol kemarin. Tetapi itu hanyalah langkah darurat," kata Saelany di Balai Kota Pekalongan, Jumat (5/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saelany menyebut perbaikan dan penambahan tanggul darurat dilakukan dengan karung berisi pasir. Diharapkan langkah ini bisa mengurangi hempasan air rob dari sungai.
Selain itu, Saelany mengaku juga sudah berkoordinasi soal pembuatan tanggul permanen dengan pemerintah pusat dan provinsi.
"Tanggul di pesisir utara juga luar biasa dan yang berada di timur, di Gabus dan Sungai Kalibanger, padahal di situ sudah kita tinggikan. Namun hempasan lebih dari yang kita perkirakan," katanya.
Simak video 'Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah dan Tambak Warga di Subang':