Warga Kecamatan Cikakak geger. Sebab warga mereka ditangkap karena terlibat sindikat 'bola' sabu seberat 402 kilogram atau senilai Rp 480 miliar yang dibongkar Satgasus 'Merah Putih' Bareskrim Polri.
Ada 6 pelaku yang ditangkap polisi berkaitan kasus sabu di Sukabumi ini. Mereka masing-masing, inisial BK, I, S, NH, R dan YF. Dua di antaranya, NH dan BK, diketahui sebagai warga Kecamatan Cikakak.
"Kemarin sore ramai di warga katanya NH ditangkap karena narkoba. Itu (informasinya) booming di warga, beredar juga kan foto-foto orang yang ditangkap. Saya kenal dua orang, BK dan NH," kata WS, warga Cikakak yang meminta namanya diinisialkan, saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (5/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WS mengaku sebagai tetangga dua pelaku tersebut. Terkait keseharian, NH dikenal sebagai pengangguran.
"NH tidak bekerja. Dia pengangguran. Namun ramai di warga bahwa dia kerjanya menunggu kapal di Palabuhanratu. Katanya dia dipercaya sama bosnya nungguin kapal," tutur WS.
Ia tidak mengetahui pasti kapan NH ditangkap. "Kemungkinan saat penangkapan tidak di sini, ketika saya lihat media ternyata memang ramai," ucap WS.
Simak video '41 Bandar Narkoba dari Jakarta-Banten Dipindah ke Nusakambangan':
Kepala Desa Cikakak Dede Mulyadi sudah mengetahui kabar NH dan BK ditangkap polisi gegara kasus sabu. Ia tak menyangka warganya itu terlibat sindikat narkoba jaringan Timur Tengah.
"Saya sudah mendapatkan kabar dari (pihak) kependudukan Cikakak. Ternyata memang benar merupakan warga Kecamatan Cikakak, tepatnya di Kampung Babakan Sukawayana. Dua warga, NH dan BK," kata Dede.
Dede mengetahui penangkapan warganya itu dari Bhabinkantibmas desa setempat. "Pada sore kemarin dan saya sudah melihat ke rumahnya dan keluarganya, pekerjaan mereka ini buruh harian lepas. Saya juga merasa kaget ada warga saya yang terlibat dalam narkoba ini dan sampai ditangkap," tuturnya.
"Saya sangat prihatin. Karena mereka bukan hanya sebagai pemakai saja, tetapi juga terlibat sindikat narkoba yang jumlahnya cukup besar," kata Dede menambahkan.