Para Demonstran George Floyd di AS Diserukan untuk Tes Corona

Para Demonstran George Floyd di AS Diserukan untuk Tes Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Jun 2020 10:18 WIB
Demonstrators take part in a protest, Wednesday, June 3, 2020, in downtown Los Angeles, sparked by the death of George Floyd, who died May 25 after he was restrained by Minneapolis police. (AP Photo/Ringo H.W. Chiu)
Ilustrasi -- Unjuk rasa memprotes kematian George Floyd di Los Angeles (AP/Ringo H.W. Chiu)
Washington DC -

Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) menyerukan bahwa para demonstran yang memprotes kematian George Floyd di berbagai wilayah AS, perlu diperiksa dan dites untuk virus Corona (COVID-19). Tembakan gas air mata dari polisi yang membuat batuk para demonstran, bisa berpotensi memicu penularan virus tersebut.

Seperti dilansir CNN, Jumat (5/6/2020), seruan tersebut disampaikan oleh Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Dr Robert Redfield.

"Kami sungguh ingin individu-individu tersebut agar sangat mempertimbangkan untuk dievaluasi dan dites," ucap Redfiled dalam rapat dengar pendapat dengan House of Representatives (HOR) atau DPR AS membahas virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir ada potensi, yang sangat disayangkan bagi ini (unjuk rasa) untuk acara penyemaian (penularan virus)," katanya, secara khusus merujuk pada aksi protes di kota-kota metropolitan yang melaporkan adanya penularan Corona secara signifikan.

"Cara untuk meminimalisasi itu adalah membuat setiap individu untuk mengakui hal itu demi kebaikan mereka sendiri, untuk melindungi orang-orang tercinta mereka, untuk (berkata) 'Hei, saya pergi keluar, saya perlu, saya perlu untuk diperiksa', Anda tahu, dan dalam tiga, lima, tujuh hari diperiksa, pastikan Anda tidak terinfeksi," cetus Redfield.

ADVERTISEMENT

Dalam perdebatan dengan salah satu anggota DPR, Mark Pocan, dari Wisconsin, Redfield membahas soal penggunaan gas air mata terhadap para demonstran. Disebutkan Redfield bahwa menurut pengalamannya, gas air mata bisa membuat orang batuk-batuk. Hal ini jelas tidak baik mengingat pandemi yang sedang merajalela melibatkan virus pernapasan.

"Sudah pasti batuk dapat menularkan virus pernapasan, termasuk COVID-19," tegasnya.

Simak video 'Obama Soal Demo George Floyd: Ingat! AS Berdiri dari Sebuah Protes':

Pocan bertanya kepada Redfield soal apakah dirinya telah menyarankan Presiden Donald Trump atau bekerja bersama penegak hukum agar mereka tidak lagi menggunakan gas air mata selama pandemi Corona masih merajalela. "Saya pikir Anda mengemukakan poin penting yang kami anjurkan sangat kuat -- kemampuan untuk memakai penutup wajah dan masker tersedia bagi para demonstran, agar mereka bisa setidaknya memiliki pelindung," ujarnya.

Ditambahkan Redfield bahwa dirinya akan 'meneruskan komentar ini dalam rapat Satuan Tugas selanjutnya'.

Secara terpisah, Gubernur Minnesota, Tim Walz, meminta semua orang yang ikut unjuk rasa memprotes kematian Floyd untuk menjalani tes Corona. Seruan ini disampaikan Walz via Twitter.

"Siapa saja yang berdemonstrasi harus menjalani tes untuk COVID-19," cetusnya dalam cuitan pada Kamis (4/6) malam.

Walz menyertakan informasi dari Departemen Kesehatan Minnesota soal cara mengikuti tes Corona. "Jika Anda berpikir Anda telah terpapar, jalani tes sekitar lima hari setelah peristiwa itu. Jika hasil tesnya negatif, jalani tes lagi sekitar 14 hari setelah peristiwa itu," imbaunya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads