Anies Klaim Kasus Corona Turun Sebelum PSBB, PDIP: Jangan Bandingkan Kebijakan

Anies Klaim Kasus Corona Turun Sebelum PSBB, PDIP: Jangan Bandingkan Kebijakan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 05 Jun 2020 08:48 WIB
Gembong Warsono merupakan Wakil Ketua Bappilu PDIP
Gembong Warsono (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan angka penularan virus Corona (COVID-19) di Jakarta turun drastis sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan. PDIP DKI menilai klaim Anies itu seperti membandingkan keberhasilannya dengan kebijakan pemerintah pusat.

"Jangan selalu mempertentangkan antara hasil kebijakannya dengan kebijakan orang lain. Kalau itu kan membandingkan kebijakan antara kebijakan Gubernur dengan pemerintah pusat," kata Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono kepada wartawan, Kamis (4/6/2020).

Gembong mengatakan penanganan wabah Corona adalah kerja sama semua pihak. Dia meminta Anies tidak membandingkan kebijakan yang dia keluarkan dengan kebijakan lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal ini satu kesatuan, ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan, maka Pak Anies jangan selalu membandingkan yang dia keluarkan dengan kebijakan yang orang lain keluarkan," kata dia.

"Selalu Pak Anies menyampaikan bahwa kebijakan sebelum kebijakan orang dikeluarkan lebih efektif kan bahasanya begitu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Gembong menilai harusnya Anies tidak mengumbar-umbar keberhasilan itu. Dia kembali menegaskan bahwa penanggulangan wabah virus Corona di DKI adalah sebuah hasil kerja sama.

"Nggak elok kala itu dilakukan, padahal ini dalam satu napas yang sama. Bahwa katakanlah saat itu berhasil, jangan itu diklaim itu menjadi keberhasilan yang notabenenya keberhasilan orang lain dinaifkan, kan itu nggak benar juga," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan angka penularan Corona (Rt) di Jakarta terus menurun. Dia bahkan mengklaim angka penularan virus Corona di Jakarta turun drastis sebelum PSBB.

"Pertama ini status Rt per hari ini, 0,99, tapi kita ini bergerak agak panjang di bulan Maret, angka (Rt) kita sekitar 4. Kemudian kita melakukan pembatasan, penutupan sekolah, tempat wisata, car-free day, kantor-kantor, panggilan untuk kerja di rumah dimulai di pertengahan Maret ini," ujar Anies saat menjelaskan Rt di Jakarta yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (4/6).

"16 Maret sekolah tutup, work from home dimulai, seluruh fasilitas-fasilitas publik tutup, itu 16 Maret," sambungnya.

Lantas Anies menjelaskan apa yang terjadi dengan ditutupnya kegiatan warga di sejumlah sektor tersebut. Dia mengatakan terjadi penurunan drastis sebelum dilakukan PSBB di Jakarta.

"Dan apa yang terjadi? Mengalami penurunan yang sangat drastis. Ini dilakukan sebelum PSBB. Jadi ketika PSBB tahap pertama dimulai pada tanggal 10 April, kemudian tahap kedua juga kita teruskan, angka yang paling drastis turunnya adalah di masa bulan Maret dan April, ini artinya kerja seluruh penduduk Jakarta," ucap Anies.

Halaman 2 dari 2
(lir/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads