Poin-poin Instruksi Jokowi soal 1 Data dan Target Uji Corona 2 Kali Lipat

Round-Up

Poin-poin Instruksi Jokowi soal 1 Data dan Target Uji Corona 2 Kali Lipat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Jun 2020 20:39 WIB
Presiden Jokowi mengecek persiapan new normal di stasiun MRT dan Summarecon Mall Bekasi
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Angka kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia melonjak setiap harinya. Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya lebih agresif melakukan pelacakan.

Sejumlah instruksi disampaikan Jokowi saat mengawali rapat terbatas (ratas) seperti disiarkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/6/2020).

"Saya minta untuk pelacakan secara agresif dilakukan lebih agresif lagi," kata Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Jokowi tidak ingin tata cara pelacakan dilakukan dengan cara biasanya. Penggunaan teknologi seperti di negara-negara lain diminta Jokowi untuk diterapkan.

"Seperti yang kita lihat di negara-negara lain, misalnya di Selandia Baru mereka menggunakan digital diary, kemudian Korea Selatan juga mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik," imbuh Jokowi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Jokowi menaikkan lagi target pemeriksaan spesimen Corona per harinya. Sementara sebelumnya target yang ditetapkannya adalah 10 ribu per hari, kini Jokowi meminta target itu dinaikkan 2 kali lipat.

Berikut ini poin-poin instruksi terbaru Jokowi soal 1 Data hingga naikkan target uji spesimen Corona:


Manajemen 1 Data

Jokowi mengatakan manajemen 1 data terkait virus COVID-19 sudah mulai diperbaiki. Nantinya, data terkait COVID-19 akan dilaporkan secara real time.

"Seperti yang saya sampaikan pada ratas Selasa yang lalu, bahwa manajemen untuk 1 data ini sudah mulai diperbaiki, sehingga kita nantinya bisa melaporkan secara real time dari laboratorium dari Gugus Tugas di daerah-daerah," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan manajemen 1 data itu berasal dari data-data yang dilaporkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan laboratorium pemeriksaan virus Corona.

"Sehingga dalam pengambilan keputusan kebijakan bisa tepat dan akurat," katanya.

Lebih lanjut, Jokowi kembali menekankan pentingnya manajemen 1 data. Hal itu dilakukan agar keputusan yang diambil bisa tepat dan akurat.

"Untuk itu, sekali lagi saya minta pintunya betul-betul hanya 1," ujar Jokowi.

Target Uji Spesimen Corona Jadi 20 Ribu/Hari

Uji spesimen untuk virus Corona dalam beberapa hari kemarin sudah melampaui target 10 ribu per hari dari Presiden Jokowi. Jokowi pun berterima kasih atas capaian target itu.

"Untuk pengujian spesimen, saya kira saya menyampaikan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10 ribu (spesimen per hari) ini sudah terlampaui," kata Jokowi.

Jokowi pun menaikkan target untuk uji spesimen Corona. Jokowi berharap pengujian bisa dilakukan untuk 20 ribu spesimen per hari.

"Dan saya harapkan target berikutnya ke depan adalah 20 ribu (spesimen) per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," ujar Jokowi.

Seperti diketahui, uji spesimen terkait virus Corona per hari telah melampaui target 10 ribu spesimen. Target itu terlampaui selama enam hari berturut-turut dalam kurun 27 Mei-1 Juni 2020.

Berikut ini urutan spesimen baru per harinya yang melampaui target Jokowi:

27 Mei: 14.313 spesimen
28 Mei: 11.495 spesimen
29 Mei: 10.639 spesimen
30 Mei: 11.361 spesimen
31 Mei: 11.470 spesimen
1 Juni: 10.039 spesimen

Uji spesimen sempat turun dan tidak melampaui target pada Selasa (2/6) lalu, yaitu sebanyak 9.049 spesimen. Namun, pengujian spesimen kembali memenuhi target, yaitu sebanyak 11.970 spesimen pada Rabu (3/6).

Pelacakan Corona Tiru Korsel-Selandia Baru

Jokowi ngin jajarannya bekerja lebih keras dalam hal pelacakan kasus COVID-19. Jokowi tak mau cara yang dipakai masih konvensional.

"Sekali lagi saya minta untuk pelacakan secara agresif dilakukan lebih agresif lagi dengan menggunakan bantuan sistem teknologi telekomunikasi dan bukan dengan cara-cara konvensional lagi," kata Jokowi.

Jokowi lalu memberi contoh pelacakan kasus Corona di sejumlah negara. Jokowi menilai langkah negara-negara seperti Korea Selatan dan Selandia Baru sudah efektif.

"Seperti yang kita lihat di negara-negara lain, misalnya di Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary," kata Jokowi.

"Kemudian Korea Selatan juga mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik," sebut Jokowi.

Tekan Angka Corona di Jatim, Sulsel dan Kalsel

Jokowi meminta Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan kementerian untuk fokus menangani penyebaran virus Corona di 3 provinsi. Ketiga wilayah itu yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

"Saya ingin kita konsentrasi gugus tugas maupun kementerian, TNI dan Polri utamanya konsentrasi di 3 provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi, yaitu di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan," ujar Jokowi

"Tolong ini dijadikan perhatian khusus sehingga angka penyebarannya bisa kita tekan, bisa turun lagi," kata Jokowi. Jokowi meminta agar ketiga provinsi itu diberikan perhatian khusus. Hal itu guna menekan angka penyebaran COVID-19.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi meminta manajemen 1 data terkait virus Corona sudah mulai diperbaiki. Nantinya, data terkait COVID-19 akan dilaporkan secara real time.

"Seperti yang saya sampaikan pada ratas Selasa yang lalu, bahwa manajemen untuk 1 data ini sudah mulai diperbaiki, sehingga kita nantinya bisa melaporkan secara real time dari laboratorium dari Gugus Tugas di daerah-daerah," kata Jokowi.

Halaman 2 dari 5
(aan/zlf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads