.webp)
Brasil mencatat rekor 1.349 kematian akibat virus Corona dalam sehari pada Rabu (6/4/2020). Hal ini menempatkan Brasil sebagai negara yang paling terdampak Corona di Amerika Latin.
Seperti dilansir AFP, Kamis (4/6/) 1.349 kematian itu membuat total korban meninggal dunia akibat COVID-19 di Brasil mencapai 32.548. Sedangkan untuk jumlah kasus Corona, sejauh ini mencapai 584.016 kasus, jumlah kasus tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban meninggal dunia di Brasil, yang dua kali lipat dalam 17 hari, saat ini adalah yang tertinggi keempat di dunia, setelah AS, Inggris dan Italia.
Para ahli mengatakan pengujian di negara berpenduduk 210 juta orang tidak sebanding dengan angka kasus sesungguhnya.
Sementara itu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dengan keras mengkritik arahan untuk tetap tinggal di rumah guna mencegah Corona, bahkan ketika jumlah kasus dan kematian terus meningkat di Brasil.
Pemimpin sayap kanan itu telah mendesak perusahaan untuk melakukan "perang" terhadap gubernur negara bagian yang memerintahkan penutupan bisnis, dengan alasan mereka tidak perlu mengganggu ekonomi terbesar di Amerika Latin.
Bolsonaro sempat membandingkan Corona dengan flu ringan. Dia juga menggantungkan harapannya pada obat-obatan chloroquine dan hydroxychloroquine untuk mengobati penyakit ini.
Mantan orang nomor dua di Menteri Kesehatan Brasil, Joao Gabbardo, mengatakan bahwa Brasil kini menghadapi skenario rumit dengan penyebaran infeksi yang berbeda di berbagai wilayah.
"Kami memiliki beberapa kurva," kata Gabbardo. "Yang memiliki banyak kematian di utara dan bukan di selatan."
Sejauh ini wilayah Brasil yang terkena dampak paling parah adalah wilayah tenggara - koridor bisnis dan industri yang mencakup Sao Paulo dan Rio de Janeiro - wilayah timur laut yang miskin, dan utara, termasuk wilayah Amazon dengan penduduk asli yang rentan.
