Seorang nelayan, Joni (30), tewas diterkam buaya di hadapan orang tuanya, Asidin (58). Polisi meminta nelayan menyetop sementara mencari ikan di wilayah muara.
"Kita imbau sementara agar setop dulu mencari ikan di muara," kata Direktur Polairud Polda Sumsel, Kombes YS Widodo, kepada wartawan, Rabu (4/6/2020).
Dia mengatakan insiden nelayan diterkam buaya bukan pertama kali terjadi. Menurutnya, ada beberapa nelayan yang pernah mengalami kejadian serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lokasi itu bukan yang pertama, sudah beberapa kali insiden nelayan diterkam buaya," tuturnya.
Widodo menyebut lokasi tempat Joni diterkam buaya memang merupakan habitat buaya muara di perairan Sungsang. Lokasi itu menjadi pertemuan air laut dan air tawar dari sungai Musi.
"Itu asin dan tawar. Tempat buaya muara dan cukup rawan untuk pencari ikan," kata Widodo.
Sebelumnya, Sidik Kamso juga tewas usai diterkam buaya muara, Sabtu (7/12/2019). Saat itu, Sidik tengah mencari kepiting bersama beberapa rekannya pakai perahu.
Hilangnya Sidik berawal dari kecurigaan rekan korban dan tidak kembali lagi ke pemondokan. Rekan korban yang curiga melakukan pencarian keesokan harinya dan melihat korban tengah dimakan buaya.
"Dalam catatan kita juga ada beberapa kali insiden serupa. Maka untuk mencegah itu kami imbau jangan cari ikan di sana," tutup Widodo.
Terbaru, insiden nahas menimpa Joni (30), warga Banyuasin, Sumsel, Rabu (3/6). Joni tewas diterkam buaya muara tepat di depan orang tuanya saat berada di wilayah Muara Sungsang.