Kemenkes Minta Dinkes Bengkulu Buat Kronologi Korban Kecelakaan Ditolak RS

Kemenkes Minta Dinkes Bengkulu Buat Kronologi Korban Kecelakaan Ditolak RS

Hery Supandi - detikNews
Rabu, 03 Jun 2020 21:33 WIB
Man holding hand of girl lying on road, unconscious victim of car accident, 911
Ilustrasi kecelakaan (Getty Images/iStockphoto/Motortion)
Bengkulu -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu bersama direktur rumah sakit (RS) yang ada di Bengkulu terkait kabar pasien kecelakaan yang ditolak RS dengan alasan fokus melayani pasien COVID-19. Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut ikut dalam rapat tersebut.

Kemenkes meminta Dinkes Bengkulu membuat laporan tertulis kronologi dari masing-masing RS. Kelima pihak RS yang ikut dalam rapat ialah Direktur Rumah Sakit Bhayangkara, Direktur Rumah Sakit Tiara Sella, Direktur RSHD, Direktur RSMY, serta Direktur Rumah Sakit Asyifa Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Kita hari ini telah melakukan rapat dan klarifikasi soal kejadian tersebut kepada pihak Kementerian Kesehatan, semua direktur rumah sakit yang dimaksud juga ikut rapat vidcon ini," ujar Kadinkes Bengkulu, Herwan Antoni, Rabu (3/6/2020).


Herwan juga mengatakan setiap RS yang merujuk pasien seharusnya terlebih dahulu mengetahui penyakit yang dialami pasien. Jadi bisa ditentukan RS mana yang akan dituju serta juga mempertimbangkan kelengkapan SDM dan peralatan RS.

"Ini yang harus diketahui dulu oleh pihak RS saat akan melakukan rujukan, harus dipahami betul RS mana yang dianggap mampu menangani," papar Herwan.

Kejadian terhadap pasien kecelakaan ini merupakan salah satu contoh kurangnya pemahaman sistem dan mekanisme rujukan. Akibatnya pasien terkesan ditolak. Menurutnya, seharusnya RS tetap mengambil tindakan karena RS tidak dibenarkan menolak pasien.

"Saya tekankan lagi, di masa pandemi ini rumah sakit tetap akan melayani pasien di luar COVID-19, apalagi pasien yang dalam kondisi kritis," ujar Herwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Herwan mengatakan permintaan laporan kronologis secara tertulis pasien kecelakaan segera dikirim ke Kemenkes.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto, mengatakan sangat menyayangkan sikap rumah sakit yang menolak pasien berobat. Dia mengatakan tidak ada alasan RS menolak pasien lantaran menangani pasien COVID-19.

"Kecewa saya dengan sikap rumah sakit, apalagi akhirnya pasiennya meninggal dunia, dalam waktu dekat kami akan melakukan sidak ke empat rumah sakit tersebut, kami mau tahu bagaimana pelayanan di sana," ujar Suharto.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga Bengkulu Selatan, Feriansyah, mengeluhkan layanan RS yang disebutnya sempat menolak pasien korban kecelakaan. Feriansyah mengaku kecewa terkait layanan rumah sakit karena pasien yang merupakan adiknya wafat.

Feriansyah awalnya bercerita soal adiknya yang mengalami kecelakaan di perbatasan Bengkulu Selatan dengan Seluma pada Senin (1/6) dini hari. Adiknya sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Mendapatkan tindakan pemasangan oksigen dan perawatan sementara, karena kekurangan alat dan tenaga medis khusus bedah saraf maka kami berinisiatif membawa korban ke Kota Bengkulu yang jarak tempuh sekitar 3 jam," ujar Feriansyah, Selasa (2/6).

Dia mengatakan sempat menghubungi rumah sakit di Kota Bengkulu. Namun, katanya, rumah sakit mengaku belum bisa menerima pasien lain karena fokus pada penanganan Corona.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads