.webp)
Pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan calon jemaah haji pada tahun ini berkaitan pandemi Corona atau COVID-19. Imbasnya, ribuan calon jemaah haji asal Kabupaten Tasikmalaya batal berangkat ke Tanah Suci.
"Sekitar 1.490 jemaah haji ditunda berangkat tahun ini. Keputusan ini berdasarkan hasil meeting zoom video conference pembahasan tentang haji antara Menteri Agama Fachrul Razi dengan Kemenag di daerah," ucap Kasubag Tata Usaha Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Suryana, Selasa (2/6/2020).
Menurut dia, dikhawatirkan keutamaan ibadah haji tidak akan terpenuhi rukun dan syaratnya jika social atau physical distancing dilaksanakan. "Seperti contoh dalam ibadah tawaf atau lempar jamrah, kemudian wakaf, tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri," ucap Suryana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak jadinya pemberangkatan haji tahun ini disambut kekecewaan oleh calon jemaah. Mereka sudah membayar uang biaya haji senilai Rp 36 juta. Namun, jemaah tetap menerima keputusan pemerintah tersebut.
"Kecewa ada pak, tapi gimana lagi. Kita dukung pemerintah agar COVID-19 tidak menyebar," kata Ade Kurniawan, calon asal jemaah haji asal Jamanis Ciamis.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Dedi Anwar Muhtadin memastikan proses pelayanan pendaftaran haji masih beroperasi. Namun, di tengah pandemi COVID-19 ini, jumlah pendaftar calon haji dibatasi lima orang saja per hari.
Simak video 'Faktor Kesehatan Jadi Alasan Pembatalan Haji Tahun 2020':
(bbn/bbn)
