Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kesiapan penerapan prosedur standar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Jokowi menyampaikan sejumlah pernyataan.
Jokowi tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Selasa, 2 Juni 2020, sekira pukul 09.15 WIB. Jokowi mengenakan kemeja putih dan bermasker.
Jokowi memasuki ruang utama salat dan melihat progres renovasi masjid. Kepala Negara didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Istiqlal merupakan salah satu sarana ibadah yang dipersiapkan untuk menerapkan standar 'new normal' di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Masjid Istiqlal saat ini tengah direnovasi dan ditutup sementara dari kegiatan ibadah berjemaah bagi masyarakat umum.
Berikut ini poin-poin instruksi terbaru Jokowi saat cek persiapan 'new normal' di Masjid Istiqlal:
Masjid Istiqlal Dibuka Juli, Keputusan di Imam Besar
Jokowi mengatakan rencananya Masjid Istiqlal akan dibuka pada Juli 2020 usai direnovasi. Namun keputusan tetap di tangan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.
"Apakah setelah selesai akan dibuka? Belum kita putuskan. Tadi saya mendapat informasi dari Prof Nasaruddin, Bapak imam besar bahwa direncanakan Masjid Istiqlal akan dibuka pada bulan Juli, tetapi keputusan ada di bapak imam besar," kata Jokowi seperti dilihat di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/6/2020).
Hal ini disampaikan Jokowi seusai melihat progres renovasi masjid. Jokowi mengatakan renovasi sedikit terlambat karena pandemi virus Corona (COVID-19).
"Sampai hari ini tadi sudah disampaikan telah selesai kurang-lebih 90% dan renovasi besar ini akan diselesaikan insyaallah awal Juli. Memang agak mundur karena adanya pandemi COVID-19," kata Jokowi.
Titip Istiqlal Terapkan Protokol Kesehatan
Jokowi menitipkan pelaksanaan protokol kesehatan di Masjid Istiqlal, Jakarta, jika sudah dibuka untuk umum. Dengan dilaksanakan protokol kesehatan, Jokowi berharap jemaah aman dari penularan virus Corona.
"Tentu saja mulai saat ini, saya titip, mulai disiapkan protokol kesehatan sehingga nanti pada saat kita melaksanakan salat di Masjid Istiqlal semuanya aman dari COVID-19," ujar Jokowi.
Sebab, Jokowi juga melihat kasus virus Corona di Indonesia yang belum selesai. Karena itu, pembukaan tempat ibadah hingga pusat ekonomi harus melalui prosedur ketat.
"Pembukaan, baik itu pembukaan untuk tempat ibadah, pembukaan untuk aktivitas ekonomi, pembukaan untuk sekolah semuanya melalui tahapan-tahapan yang ketat dengan melihat angka-angka kurva, dari R0 maupun dari Rt-nya. Semuanya memakai data-data keilmuan yang ketat," jelas Jokowi.
Pembukaan Tempat ibadah Didasari Data Keilmuwan
Jokowi mengatakan pembukaan tempat ibadah hingga aktivitas ekonomi melalui tahapan yang ketat. Dia memastikan pembukaan itu menggunakan data-data keilmuwan.
"Kita tahu penyebaran COVID sampai saat ini di Tanah Air memang belum semua provinsi di wilayah bisa dikendalikan. Oleh sebab itu, pembukaan baik itu pembukaan untuk tempat ibadah, pembukaan aktivitas ekonomi, pembukaan sekolah semua melalui tahapan-tahapan yang ketat dengan melihat angka-angka kurva dari R0 maupun Rt-nya, semuanya memakai data-data keilmuwan yang ketat," ujar Jokowi.
Jokowi pun meminta protokol kesehatan yang ketat untuk terus diterapkan. Jadi, tatanan normal baru akan dapat diterapkan ke semua sektor dan wilayah.
"Sehingga kita harapkan akan berjalan dari tahapan ke tahapan, dari sektor ke sektor, dari provinsi ke provinsi, sesuai dengan angka-angka yang disampaikan," tuturnya.