Seorang sopir truk tanker di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat (AS), ditangkap polisi setelah kedapatan mengemudikan kendaraannya di tengah jalan layang yang dipenuhi demonstran yang memprotes kematian pria kulit hitam, George Floyd. Motif dari sopir truk ini belum diketahui pasti.
Seperti dilansir AFP, Senin (1/6/2020), insiden ini terjadi saat unjuk rasa memprotes kematian Floyd tengah berlangsung di Minneapolis pada Minggu (31/5) waktu setempat. Rekaman video menunjukkan ratusan demonstran tengah melakukan long march anti-rasisme di jalan layang setempat, saat tiba-tiba muncul sebuah truk tanker yang melaju ke arah demonstran.
Diketahui bahwa ruas jalan layang itu ditutup untuk kendaraan, saat unjuk rasa digelar. Tidak diketahui pasti apakah sopir truk itu melanggar barikade atau mendapat izin untuk masuk ke ruas jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Minnesota, Tim Walz, menyatakan bahwa tidak ada laporan soal demonstran yang terluka dalam insiden itu. Sang sopir truk, yang tidak disebut identitasnya, telah dilarikan ke rumah sakit setelah diminta keluar dari kendaraannya.
"Saya tidak tahu motif sopir itu pada saat ini, namun sejauh ini, untuk tidak memiliki tragedi dan banyak kematian adalah hal luar biasa," ucap Walz.
Sopir truk itu dilaporkan tidak langsung melajukan kendaraannya ke arah kerumunan demonstran. Truk itu sempat menunjukkan tanda-tanda melambat dan beberapa demonstran tampak berlarian menjauhi truk itu, sebelum akhirnya truk benar-benar berhenti.
Dalam pernyataan terpisah, kepolisian setempat menyebut bahwa sopir truk itu dilarikan ke rumah sakit dengan 'luka-luka yang tidak mengancam nyawanya'. Tidak disebut lebih lanjut soal penyebab luka-luka itu. "Dia (sopir truk-red) ditangkap. Tampaknya tidak ada demonstran yang tertabrak truk," imbuh pernyataan kepolisian setempat.
Insiden truk ini membangkitkan kenangan pahit atas tragedi tahun 2017 saat seorang demonstran anti-rasisme tewas ditabrak seorang pengikut supremasi kulit putih yang mengendarai mobilnya ke arah kerumunan demonstran di Charlottesville.
Kota Minneapolis yang ada di negara bagian Minnesota menjadi lokasi utama unjuk rasa besar-besaran sejak Senin (25/5) pekan lalu, setelah Floyd (46) tewas usai lehernya dicekik dengan lutut seorang polisi kulit putih bernama Derek Chauvin. Aksi kekerasan itu terjadi setelah Floyd dia ditangkap atas kecurigaan menggunakan uang palsu di sebuah toko setempat.
Kematian Floyd memicu gelombang protes besar-besaran di AS dan melepaskan kemarahan lama yang membara terhadap praktik rasisme dalam sistem peradilan AS.