Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai Jakarta menuju new normal atau kenormalan baru. Menurutnya ada sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi DKI Jakarta sebelum penerapan new normal.
Pertama, angka R-naught di wilayah pandemi harus di bawah 1.
"Pertama angka R-naught-nya atau angka reproduksinya di bawah 1. Jakarta sudah 0,98 kita berharap turun lagi," ucap Riza di Asrama Mahasiswa Papua di Jakarta di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (31/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang kedua, terdapat penurunan kurva, baik pasien positif, pasien meninggal dunia, pasien dalam pengawasan (PDP), maupun orang dalam pemantauan (ODP). Apabila semua kurva itu menunjukkan penurunan, wilayah tersebut dapat melaksanakan new normal.
Kemudian yang ketiga, adanya dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang tatanan kenormalan baru. Keempat, adanya sumber daya manusia (SDM) baik itu dokter, perawatan, dan semua stakeholder yang ada.
"Ketiga dukungan sarana, prasarana. Keempat persiapan SDM dokter dan perawat," katanya.
Lebih lanjut, Riza mengatakan, dari semua syarat itu yang terpenting harus dilakukan adalah kedisiplinan masyarakat. Warga tetap diminta menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Dan tidak kalah penting kesiapan dari kita semua, dari warga harus disiplin dan taat. Ini justru yang jadi kunci keberhasilan PSBB adalah ketaatan, kedisiplinan," katanya.
Namun kenyataannya sejumlah pasar di Jakarta kedapatan masih mengabaikan physical distancing atau menjaga jarak. Riza meminta masyarakat bersabar tak ke luar rumah kecuali kepentingan logistik.
"Mohon kesabarannya. Sebentar lagi kalau masyarakat tidak sabar tidak patuh nanti kita khawatir angkanya meningkat, justru kalau meningkat nanti dengan terpaksa kita perpanjang PSBB. Tolong masyarakat jangan ke pasar pasar dulu kecuali untuk keperluan urusan dapur, pangan sembako kesehatan. Di luar urusan yang diperbolehkan kita minta masyarakat untuk patuh taat dan disiplin. Ini tinggal beberapa hari lagi," ujar Riza.
"Angkanya kita berharap turun terus. Memang 3 hari yang lalu sudah 0,98 tapi kalau masyarakat tidak disiplin kita khawatir angkanya meningkat," sambungnya.
Riza mengatakan selama ini Pemprov DKI telah menurunkan Satpol PP, Dishub bekerja sama dengan TNI-Polri untuk menjaga tempat umum seperti pasar agar tidak terjadi kerumunan massa. Namun, diakui Riza, aparat yang ada tidak mencukupi untuk menjaga semua tempat umum di Jakarta.