Lagi, 2 Pelaku Penyerangan Freeport yang Tewaskan WN Selandia Baru Ditangkap

Lagi, 2 Pelaku Penyerangan Freeport yang Tewaskan WN Selandia Baru Ditangkap

Saiman - detikNews
Sabtu, 30 Mei 2020 17:24 WIB
Rentetan tembakan terjadi di kawasan pusat administrasi PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana Timika Papua. Dua orang WNA terluka.
Foto: Suasana area pusat administrasi PT Freeport Indonesia pasca-penembakan oleh KKB. (dok. Istimewa).
Timika -

Dua orang pelaku penyerangan PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Timika, Papua, kembali ditangkap. Penyerangan tersebut menewaskan Warga Negara (WN) Selandia Baru, Graeme Thomas Wall (57) pada 30 Maret lalu.

Penangkapan itu dilakukan pada Jumat (29/5) sekitar pukul 11.20 WIT di di depan Wisma Atlet Timika Papua. Kapolres Mimika AKBP I Gde Era Adhinata mengatakan, penangkapan dilakukan terhadap komplotan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kali Kopi yang diduga sebagai dalam penyerangan tersebut. Kelompok ini dipimpin oleh Joni Botak.

"Penangkapan dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Mimika telah menangkap terhadap 2 orang KKB Kali Kopi anak buah dari Joni Botak berinisial TW dan YM yang diduga terlibat dalam aksi penembakan di wilayah hukum Polres Mimika," Kata AKBP Era kepada wartawan, Sabtu (30/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Era menambahkan, Polres Mimika sebelumnya telah mendapatkan informasi adanya jaringan KKB Kali Kopi yang turun ke Mimika baik pasukan maupun penyuplai bahan makanan (bama), termasuk TW dan YM.

Pada Jumat kemarin, TW dan YM diketahui berada di Wisma Atlet karena terjaring pemeriksaan di pertigaan Pom Lama oleh tim gugus tugas COVID-19. Keduanya dinyatakan positif Corona berdasarkan rapid test.

ADVERTISEMENT

Mendapat informasi tersebut, pihak kepolisian melakukan pemantauan terhadap TW dan YM dari luar Mess atlet. TW dan YM sempat berusaha kabur lompat tembok namun berhasil diamankan kembali.

Berdasarkan pemeriksaan, Era Adhinata mengatakan TW dan YM mengakui merupakan pasukan KKB yang turun ke kota Mimika. TW terlibat dalam Penembakan di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.

"Sehingga dilakukan pengambilan keterangan dalam bentuk BAP dengan dasar Laporan Polisi, dan langsung ditahan," kata Era.

Era menambahkan, TW mengaku ikut dalam aksi dan membawa tas milik Joni Botak. Dia juga menjelaskan secara detail pelaku-pelaku penembakan di Kuala Kencana dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan.

Sementara untuk YM, masih sebatas mengaku sebagai pasukan namun belum ada keterlibatan dalam rangkaian tindak pidana yang dilakukan KKB. "Untuk YM dilepaskan dan wajib lapor," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap identitas pelaku penembakan di area PT Freeport Indonesia yang menewaskan WN Selandia Baru, Graeme Thomas Wall (57). Pelakunya adalah Komandan Batalion Kodap 8 Intan Jaya bernama Tandi Kogoya yang tewas saat penyergapan di Iwaka pada 9 April 2020.

Dia mengatakan pelaku teridentifikasi melakukan tindak kejahatan penembakan di beberapa lokasi di Papua. Di bawah pimpinan Sabinus Waker, Tandi Kogoya juga sangat aktif menyerang aparat.

Pada 15 April 2018, Tandi Kogoya pernah ditangkap anggota Polda Papua. Dia divonis penjara 1,5 tahun. Setelah bebas, dia kembali bergabung dengan KKB dan melakukan penembakan di Tembagapura.

Sebelum terjadi penembakan di kawasan Freeport pada Senin (30/3), sekitar pukul 14.00 WIT. Diketahui, akibat penembakan tersebut, seorang pekerja asal Selandia Baru, Grame Thomas Wall, tewas tertembak.

Tandi Kogoya turun dari Tembagapura dan bergabung dengan kelompok Joni Botak cs. Mereka lalu turun ke kawasan pusat Administrasi PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana dan menembaki karyawan di sana.

Selain itu ada dua karyawan PTFI lainnya yang terluka terkena tembakan. Kedua korban WNI itu kini menjalani perawatan medis di RS AEA Tembagapura. Para korban tertembak setelah mengikuti rapat di lantai dua perkantoran PTFI Kuala Kencana bersama jajaran pimpinan di kawasan dataran rendah untuk membahas penanganan wabah COVID-19.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads