Penelusuran detikcom di lokasi, warga mengaku tidak waswas dengan kehadiran buaya hitam keperakan setiap tertimpa sinar matahari itu. Bahkan para pencari pasir mengaku sudah biasa melihat kemunculan hewan itu dari jarak cukup dekat.
"Enggak ada (perasaaan) waswas, sudah biasa kadang hanya melintas begitu aja lalu berjemur di bebatuan pinggir sungai. Setelah itu masuk lagi ke dalam sungai," ungkap Ence (47) warga setempat sekaligus pencari pasir di pinggiran Muara Sungai Cimandiri, Palabuhanratu, Sukabumi, Sabtu (30/5/2020).
Kemunculan buaya muara itu disebut Ence tak menentu, namun sebelum masuk waktu maghrib buaya itu sudah menghilang. Sekitar 1 jam detikcom menunggu, buaya yang sempat membuat heboh para pemancing itu tidak kunjung menampakan diri.
Karena tidak terlihat, beberapa warga mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan wujud dari buaya yang sering terlihat di kawasan muara itu.
"Munculnya enggak tentu kadang jam 07.00 WIB, jam 11.00 WIB kadang malah sore tapi sebelum magrib sudah hilang. Hanya seperti itu saja, diam meskipun banyak orang juga tidak mengejar," ungkap Ence, sambil berbincang tangan kekarnya tidak berhenti mengeruk pasir menggunakan sekop.
Supriyadi, warga Palabuhanratu mengaku sudah banyak mendengar tentang kemunculan buaya muara itu. Menurutnya belum ada informasi adanya teror buaya kepada warga dan hewan ternak di tempat tersebut.
"Antara buaya dan warga hidup selaras, sejauh yang saya tahu belum ada hewan ternak atau manusia yang jadi korban padahal anak-anak kecil juga sering bermain di lokasi yang berdekatan dengan PLTU itu," kata Supriyadi.
Sebelumnya diberitakan, penampakan sesosok buaya muara di Sungai Cimandiri yang bersentuhan langsung dengan Perairan Palabuhanratu hebohkan komunitas pemancing.
Meskipun tidak mengganggu, hewan yang terbilang ganas itu beberapa kali kedapatan mendekati joran pancing yang terpasang di pinggiran muara. Sejumlah pemancing dari Komunitas Pemancing Ikan Liar Sukabumi (Kompilasi) ramai-ramai mengunggah video saat buaya itu muncul.
(sya/ern)