Bupati Batang Rumuskan SOP New Normal di Pasar: Bermasker-Bayar Uang Pas

Bupati Batang Rumuskan SOP New Normal di Pasar: Bermasker-Bayar Uang Pas

Robby Bernardi - detikNews
Kamis, 28 Mei 2020 14:39 WIB
Bupati Batang Wihaji
Foto: Bupati Batang Wihaji (Robby Bernardi/detikcom)
Batang -

Sebanyak 16 orang yang mengikuti rapid test di tiga pasar tradisional di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dinyatakan reaktif virus Corona atau COVID-19. Bupati Batang Wihaji bakal menerapkan protokol kesehatan secara ketat atau new normal di area pasar tradisional.

"Masih kurangnya kesadaran bermasker, jaga jarak dan transaksi, menjadi media virus untuk menyebar," kata Wihaji saat dihubungi detikcom, Kamis (28/5/2020).

Wihaji menyebut dia bersama tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Batang, saat ini masih menggodok aturan untuk diterapkan di pasar tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih kita rumuskan formulanya, agar virus tidak menyebar melalui aktivitas di pasar-pasar tradisional," ujar Wihaji.

Dia menambahkan beberapa poin penting yang bakal dirumuskan yakni penataan ulang di masa new normal. Salah satunya dengan pemberlakuan jaga jarak antara penjual dan pembeli, bayar dengan uang pas hingga wajib bermasker dan sarung tangan.

ADVERTISEMENT

"Tiga formula ini masih kita rumuskan, untuk diimplementasikan pelaksanaanya di lapangan akan seperti apa," urai Wihaji.

Dia juga memaklumi dengan memberlakukan jaga jarak, butuh ruangan yang lebih luas lagi. Sementara kondisi pasar-pasar tradisional yang ada lokasinya terbatas.

"Persoalnya kita masih kesusahan tempat (pasar) yang terbatas. Ini masih kita rumuskan, secepatnya kita atur ulang," jelasnya.

Wihaji juga menyesalkan masih banyak warga yang bandel dan tidak memakai masker. Selain itu untuk pencegahan virus Corona di pasar, para pedagang bakal diimbau untuk memakai sarung tangan.

"Pengguna sarung tangan, sangat penting saat melakukan kontak transaksi jual beli, memberi dan menerima barang atau uang," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar transaksi di pasar dilakukan dengan uang pas. Dikhawatirkan perputaran uang juga menjadi media penularan virus Corona.

"Di pasar tradisional sangat rentan, untuk itu kita antisipasi dengan hal itu. Penggunaan uang pas, sebagai upaya pencegahan memutus mata rantai penyebaran virus di pasar," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Mukhlasi menyebut warga yang dinyatakan reaktif usai rapid test itu sudah langsung dites swab. Hari ini pihaknya kembali melakukan tes swab yang kedua kali untuk memastikan apakah warga tersebut positif virus Corona.

"16 orang kita swab ulang untuk pastikan hasilnya. Kalau swab pertama dan kedua negatif tidak ada swab lanjutan, tapi kalau pertama negatif dan kedua positif maka ada swab lanjutan, kalau swab keduanya positif langsung kita isolasi ke rumah sakit," jelasnya.


Sebelumnya diberitakan, 16 orang dari total 300 warga yang mengikuti rapid test acak di tiga pasar tradisional di Batang reaktif. Peserta rapid test itu merupakan pedagang maupun pengunjung di Pasar Induk Batang, Pasar Bandar dan Pasar Blado. Dengan rincian Pasar Induk Batang dilakukan 150 rapid test, di Pasar Bandar dilakukan 100 rapid test dan di Pasar Blado ada 50 rapid test.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads