Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebut rekayasa lalu lintas ganji-genap memang masih belum diterapkan di DKI Jakarta. Namun rekayasa tersebut bisa diterapkan secara situasional jika volume kendaraan di DKI Jakarta terus meningkat.
"Kalau gage (ganjil-genap) ini kan nasional, kalau kami bilang sesuai PSBB, takutnya sebelum PSBB berakhir ada peningkatan volume yang akibatkan peningkatan kemacetan yang panjang, jadi ganjil-genap sifatnya situasional," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar saat dihubungi, Kamis (28/5/2020).
Fahri menyebut untuk saat ini rekayasa ganjil-genap memang belum perlu diberlakukan berdasarkan situasi kondisi kepadatan volume kendaraan di DKI Jakarta. Dia menyebut ada rekayasa lainnya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa minggu ini mulai ada peningkatan volume kendaraan, tapi dari pantauan kami kemacetan yang terjadi masih kategorinya masih tidak terlalu timbulkan dampak kemacetan luar biasa," ucapnya.
"Masih bisa dilakukan dengan upaya-upaya dengan buka tutup dan alih arus, jadi masih belum perlu ganjil-genap," lanjut Fahri.
Meski demikian, Fahri menegaskan rekayasa ganjil-genap tidak menyesuaikan pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta. Artinya, sebut dia, ganjil-genap bisa diberlakukan kapan pun mengikuti situasi.
"Nggak bisa ikutin PSBB, kalau ikutin itu tapi tiba-tiba minggu depan ada peningkatan volume maka menurut saya situasional," ujarnya.
Simak video 'H+4 Lebaran, Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta Lancar':
(maa/dhn)