"Penerapan new normal seperti yang disampaikan Pak Gubernur, di Jawa Barat akan lebih cepat beberapa hari dari DKI Jakarta, kalau Pemprov Jabar berbeda dengan DKI, banyak variasi geografis dan kabupaten kotanya, kita tidak akan serempak," kata Berli dalam telekonferensi pers dari Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/5/2020).
Berli mencontohkan, seperti halnya kawasan Bodebek yang meliputi Kabupaten/Kota Bogor, Kota Depok dan Kabupaten/Kota Bekasi yang akan melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 4 Juni, mengikuti kebijakan DKI Jakarta.
"Bodebek programnya mirroring dari DKI, saat ini mereka akan menjalankan PSBB sampai 4 Juni, sebagaimana halnya DKI, baru setelah 4 Juni akan menerapkan protokol new normal atau melanjutkan PSBB, tergantung apa yang diambil oleh DKI," katanya.
Pertimbangan lainnya, Bodebek tak bisa dipisahkan dengan DKI, termasuk dalam bidang transportasi yang saling terhubung satu sama lainnya.
"Di luar Bodebek PSBB akan berakhir 29 Mei untuk PSBB tingkat provinsi, dan dari evaluasi tadi juga gugus tugas disampaikan hampir semua kabupaten/kota di Jabar menginginkan perpanjangan PSBB, jadi kemungkinan itu yang akan diambil, walau tetap di Jabar kita akan berikan diskresi ke kepala daerah untuk mengambil kebijakan terkait level kewaspadaan, artinya PSBB tetap proporsional (diterapkan)," katanya.
Seperti diketahui saat ini lima daerah berstatus zona biru di Jabar, 19 daerah zona kuning dan tiga daerah masuk zona merah. "Dari lima yang level 2, ada 3 daerah yang meminta perpanjangan PSBB dan dua daerah lainnya ingin PSBB nya selesai," katanya.
(yum/mso)