Pantai selatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak luput dari terjangan gelombang tinggi. Air laut naik ke bibir pantai hingga membuat nelayan dan pedagang mengevakuasi perahu dan lapak dagangannya.
"Sudah dua hari ini besar, air sampai naik ke pantai," kata nelayan Pantai Bugel, Kulon Progo, Rusijan, Rabu (27/5/2020).
Akibat gelombang besar, para nelayan tidak bisa melaut. Mereka memilih mengevakuasi perahunya menjauh dari bibir pantai. Selebihnya memperbaiki jaring yang rusak atau bekerja mengurus ladang.
"Tidak mungkin melaut, berbahaya. Sementara kita urus lahan pas panen cabai," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di Pantai Trisik, air laut naik hingga lebih 50 meter dari bibir pantai. Hempasan gelombang juga merusak jembatan bambu untuk wisatawan di selatan laguna.
"Kita terus memantau, kondisi gelombang. Lapak pedagang kena dan jembatan rusak," kata Koordinator SAR Linmas Wilayah V Kulon Progo, Pantai Trisik, Jaka Samudra.
Salah seorang pedagang di Pantai Glagah, Kulon Progo, Fitri Mende mengaku memilih mengevakuasi gerobak dagangannya. Dia tidak ingin gerobaknya kembali tersapu gelombang seperti tahun lalu.
"Setiap tahun seperti ini, takut pasti," tutur Fitri.