Korban Kecelakaan TransJ Vs Bajaj Juga Penarik Bajaj yang Terdampak Corona

Korban Kecelakaan TransJ Vs Bajaj Juga Penarik Bajaj yang Terdampak Corona

Lukman Arunanta - detikNews
Selasa, 26 Mei 2020 17:11 WIB
Korban Kecelakaan TransJ Vs Bajaj Ternyata Sopir Bajaj dan Terdampak Corona
Foto: Mendiang AAS, korban kecelakaan bajaj vs Transj (dok.istimewa)
Jakarta -

ASS (37), korban meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan bus TransJ dan bajaj di Pademangan, Jakarta Utara, ternyata juga seorang penarik bajaj. Dia terpaksa menarik bajaj karena terdampak Corona.

Hal itu diungkap oleh ayahanda korban, Rudi. Rudi menyebut, sebelumnya puteranya itu bekerja sebagai sopir taksi,

"Kerjanya narik bajaj. Karena pertama-tama bukan narik bajaj dia. Dia narik taksi, karena keadaan PSBB begini taksi itu sepi, dia banting setir lari ke bajaj," kata Rudi, ketika ditemui detikcom di kediamannya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Rudi mengatakan, putra sulung dari istri pertamanya itu baru sekitar dua minggu menarik bajaj. Anaknya memilih menjadi sopir bajaj karena mudah dijalani selama PSBB.

"Karena semuanya pada lockdown ibaratnya ojek online apapun nggak jalan, dia istilahnya 'apa ya yang bisa jalan?'. Akhirnya dia narik bajaj dari pada sana nggak sini nggak yang hidupkan cuma bajaj doang bisa masuk kampung-kampung," ungkap Rudi.

Rudi menyebut ASS tahu pekerjaan sopir bajaj dari DAR, sopir bajaj yang terlibat dalam kecelakaan dengan Transjakarta saat itu.

"Rekan, teman. Saya rasa juga teman baru itu. ASS di bajaj kan baru. Justru ASS ngasih tahu ke saya kalau ada apa-apa hubungi DAR aja," kata Rudi.

ASS yang juga sempat menjadi sopir pribadi itu menyewa bajaj di daerah Pademangan Timur, Jakarta Utara dan harus menyerahkan setoran. Dia memang ingin hidup mandiri sejak ditinggal ibunya.

"Semenjak saya menikah (lagi) dia nggak mau di sini, ada sekitar bukan nggak mau ya karena dia sudah merasa dewasa karena kan sama istri saya dia mama sambung takutnya dia kurang akhirnya dia kos ada sekitar 9-10 tahun," ungkap Rudi.

Rudi melanjutkan ceritanya, dia mengetahui anaknya itu meninggal setelah melakukan ziarah ke TPU Penggilingan. Rudi sempat mencari puteranya itu ke pangkalan bajaj di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, namun ASS tidak ditemukan.

"Setelah itu saya ke Ampera (ke) rumah kakak saya silaturahmi. Setengah jam saya dapet kabar bahwa bapak segera meluncur ke Laka Lantas Pospol Bintang Mas. Saya meluncur sampai di situ dikabarkan anak bapak sudah tidak ada," tuturnya.

Rudi saat itu menyaksikan jenazah puterannya sudah dimasukkan ke dalam ambulans. Peristiwa ini membuat Rudi dan keluarganya bersedih.

Kecelakaan itu terjadi pada Senin (25/5) pagi. Kecelakaan diduga diakibatkan karena rem bajaj kurang pakem hingga menabrak bodi Transjakarta.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads