Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan pengamanan ketat untuk mengantisipasi pemudik yang kembali ke Jakarta. Pemudik yang nekat kembali ke Jakarta harus bersiap melewati pemeriksaan surat izin keluar-masuk (SIKM) secara berlapis.
"Pemeriksaan terhadap kepatuhan terhadap kepatuhan SIKM ini dilakukan berlapis, saya katakan ada 3 ring untuk menyekat orang yang akan masuk Jakarta tanpa memiliki SIKM," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Selasa (26/5/2020).
Sambodo menuturkan penyekatan terluar, yakni di ring 3 dilakukan oleh Polda Jatim, Polda Jateng, dan Polda Jabar. Menurutnya, setiap kendaraan yang akan masuk Jakarta akan ditanyakan terkait kepemilikan SIKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap kendaraan yang akan masuk Jakarta, mereka akan ditanyakan apakah memiliki SIKM atau tidak," katanya.
Baca juga: Arus Balik ke Jakarta Ditangkal di 11 Titik |
Sementara itu, penyekatan di ring 2 akan ada 11 titik pemeriksaan yang disiagakan. Di antaranya, ada 4 titik di Bogor, 4 titik di Kabupaten Bekasi, dan 3 titik di Kabupaten Tangerang.
"Penyekatan di ring 1, ada 8 titik penyekatan check point PSBB yang saat ini sudah existing untuk kemudian melaksanakan pemeriksaan terhadap SIKM. Di tol utama itu mulai dari Semarang, Brebes, sampai Karawang Barat Km 47, sampai Km 29 di Gerbang Tol Cikarang Utama itu ada pemeriksaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Sambodo menyebut penyekatan kendaraan dari Arah Banten akan dilakukan di Gerbang Tol Cikupa. Tak hanya di jalur tol, penyekatan kendaraan di jalur arteri, seperti di Cianjur, Bogor, dan Jalan Raya Serang akan ada check point untuk memeriksa kepatuhan akan kepemilikan SIKM.
"Mungkin tidak bisa juga 100 persen menghadang orang, tapi paling tidak ini kita akan jaga ketat supaya grafik Jakarta yang mulai membaik ini kemudian tetap bisa kita pertahankan dan mencegah adanya gelombang kedua," katanya.
"Saya tidak bisa membayangkan kalau ada gelombang kedua, berarti kerja keras kita selama 2 bulan, 3 bulan ini, pengorbanan masyarakat Jakarta untuk tetap di rumah akan sia-sia," sambungnya.