Wira (21), pemuda asal Garut tewas ditikam kakaknya sendiri QA (27) di malam takbiran. Kejadian tragis itu terjadi lantaran QA murka Wira menghina ibu mereka.
Peristiwa berlangsung saat malam takbir atau tepatnya Sabtu (23/5) lalu di rumah mereka yang terletak di Perumahan Suci Permai, Kecamatan Karangpawitan, Garut.
Kejadian bermula saat Wira mencaci-maki ibunya dengan kata-kata kotor. Setelah itu, Wira juga menantang kakaknya untuk duel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku ini tak terima dan marah. Dia memukul korban sebanyak satu kali ke arah muka," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng.
Tak puas hanya menjotos adiknya, sang kakak yang kalap itu kemudian bergegas ke dapur. Dia mengambil pisau dapur yang kerap digunakan ibunya. Tanpa basa basi sang kakak langsung menancapkan pisau tersebut ke dada Wira.
"Korban ditusuk di bagian dada sebelah kiri sebanyak satu kali," katanya.
Korban mengalami luka serius. Sang ibu yang sebelumnya dihina sempat bergegas membawanya ke rumah sakit. Akan tetapi, Wira tewas di perjalanan.
Peristiwa tersebut menggegerkan warga setempat. Detikcom sempat berbincang dengan tetangga keluarga tersebut. Tetangga tak menyangka nasib tragis menimpa Wira.
"Memang setau saya dia orangnya agak bandel. Tapi, sebenarnya dia humoris. Bahkan beberapa jam sebelum meninggal sempat ketemu dulu sama saya dan bercanda," kata salah seorang wanita yang merupakan tetangga Wira.
Jasad Wira masih berada di kamar jenazah. Dalam foto jasad Wira yang dilihat detikcom, Senin (25/5/2020), terlihat sejumlah tato di badan Wira. Salah satu tato yang mencolok adalah tulisan 'Can You Feel My Heart' yang terletak di bagian dada. Persis berada di atas luka tusukan.
Siapa sebenarnya sosok Wira yang tewas di tangan kakaknya sendiri di malam takbir ini hingga kini masih jadi misteri.
"Ya kita tau dia punya tato,'' tutup tetangga Wira yang berbincang dengan detikcom tersebut.
Tonton juga video Pria di Cilegon Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh Anaknya:
(mud/mud)