Sambut Bidan Corona yang Sembuh, Warga Sragen Bawa Bendera dan Berselawat

Sambut Bidan Corona yang Sembuh, Warga Sragen Bawa Bendera dan Berselawat

Andika Tarmy - detikNews
Minggu, 24 Mei 2020 19:47 WIB
Warga di Sragen sambut bidan Corona yang sembuh
Foto: Warga di Sragen sambut bidan Corona yang sembuh (dok. Istimewa)
Sragen -

Ratusan warga Desa Jambanan Kecamatan Sidoharjo, Sragen, menyambut kepulangan salah seorang warganya yang sembuh dari virus Corona atau COVID-19. Mereka berjajar sepanjang hampir dua kilometer sambil membawa poster dan bendera untuk menyambut dan memberi semangat kepada pasien sembuh tersebut.

Pasien sembuh itu bernama Suwarti (47), yang kesehariannya bertugas sebagai bidan di Puskesmas Sidoharjo. Suwarti tertular COVID-19, setelah sempat merawat pasien positif berusia 70 tahun di Puskesmas.

Suwarti sempat menjalani perawatan selama 25 hari di Rumah Sakit Darurat Teknopark Sragen. Dia dinyatakan sembuh usai dua kali hasil uji swab-nya negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suwarti yang diantar pulang dengan menggunakan ambulans, Jumat (22/5). Dia tidak bisa menyembunyikan rasa harunya melihat sambutan warga. Beberapa ibu yang menyemangati di pinggir jalan, juga turut menangis sambil terus meneriakkan kata semangat kepada sang bidan.

Sementara lantunan selawat juga tak henti dikumandangkan warga hingga Suwarti tiba di rumah. Setibanya di rumah, Suwarti langsung melakukan sujud sebagai ungkapan rasa syukur.

ADVERTISEMENT

"Saya terharu, ternyata masyarakat Jambanan itu memang begitu peduli sama saya. Saya berterima kasih sekali atas sambutannya," cerita Suwarti kepada wartawan, Minggu (24/5/2020).

Suwarti bercerita usai rapid test-nya dinyatakan positif pada 20 April 2020, dirinya langsung menjalani tes swab sehari berikutnya. Hasil swab yang keluar pada 26 April mengkonfirmasi dirinya terpapar Corona.

"Malamnya langsung dijemput petugas untuk dirawat di RSD. Sebenarnya dari awal saya tidak merasa ada gejala apa-apa ya. (Hanya) Meriang-meriang tapi saya anggap biasa karena saya sering merasa seperti itu," paparnya.

Namun sesampainya di RSD Teknopark, hasil rontgen Suwarti menunjukkan ada flek di paru-parunya. Menurut Suwarti, rontgen tersebut menunjukkan adanya peradangan di dalam parunya.

"Memang 25 hari (dirawat) bukan waktu yang singkat. Karena tidak boleh puasa, saya habiskan waktu dengan mengaji, kadang ya cari kesibukan. Saya berusaha untuk tidak mendengarkan berita yang tidak baik, karena kalau saya sedih akan mempengaruhi kesehatan saya," paparnya.

Terpisah, Kepala Desa Jambanan, Sugino Welly mengatakan, sambutan untuk Suwarti tersebut murni keinginan warga. Menurutnya hal ini merupakan wujud apresiasi warga kepada Suwardi sebagai tim medis yang menjadi garda depan dalam melawan pandemi COVID-19 ini.

"Ini murni spontanitas warga. Warga sendiri selalu menanyakan kapan bu bidan pulang. Ketika ada kabar kesembuhan, ternyata sambutannya luar biasa seperti ini," kata Sugino dihubungi detikcom.

Foto: Bidan Corona yang sembuh terharu saat disambut warga dengan meriah (dok. Istimewa)

Sugino berharap apa yang dilakukan warga Desa Jambanan ini menjadi contoh bagi warga masyarakat secara umum. Pihaknya meminta jika ada warga apalagi tim medis yang terpapar Corona, hendaknya tidak dijauhi apalagi dikucilkan.

"Banyak saya lihat kalau sudah kena Corona itu rata-rata warga mendekat saja tidak mau. Di desa lain malah sampai lingkungannya ditutup. Alhamdulillah masyarakat kami justru memberi support kepada ibu Warti," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads