Satu bulan sudah Ipda Teguh Wibowo bertugas menyekat warga yang bersikeras mudik di tengah pandemi di Jalan Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Ayah seorang anak ini mengatakan risiko pekerjaan yang paling ditakutkan di saat pandemi ini adalah menjadi carrier virus Corona (COVID-19).
"Jujur ada (rasa takut). Kadang di hati kecil saya inginnya kerja di rumah saja kalau boleh, tapi tidak mungkin juga karena rasa tanggung jawab saya. Jadi hari ke hari saya berusaha menekan rasa takut saja karena hilangin kan tidak mungkin ya," kata Teguh ketika dihubungi, Minggu (24/5/2020).
Anggota Ditlantas Polda Metro Jaya ini menuturkan, sejak pandemi virus Corona, ada beberapa perubahan yang dilakukan dirinya, terutama ketika hendak pulang ke rumah. Dia mengatakan tidak bisa langsung bermain dengan anak perempuannya yang berusia tiga tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum kejadian Corona ini kan biasanya anak saya sudah nungguin di depan rumah. Kadang saya telepon juga kan, bilang 'papa pulang, papa pulang'. Tapi, setelah ada Corona ini kita kasih pengertian juga kalau papanya lagi kotor harus bersih-bersih dulu baru bisa gendong. Untung bisa ngerti, ya walau kadang-kadang masih nangis juga," tutur Teguh.
"Untuk antisipasi saya ikuti anjuran pemerintah juga. Jadi kalau tugas bawa masker beberapa untuk ganti-ganti di lokasi. Pas pulang saya nggak pernah langsung masuk rumah, tapi disemprot disinfektan dulu," sambung dia.
Sebagai orang yang masih bertugas di lapangan saat pandemi, Teguh berharap masyarakat bisa menahan diri dan mengikuti imbauan pemerintah. Dia menyebut berakhirnya virus Corona di Indonesia sangat ditentukan, salah satunya, oleh sikap masyarakat itu sendiri.
"Harapan saya kembali lagi ke masyarakat untuk sadar diri. Dalam sejarah kita memang tidak pernah ada seperti ini ya. Jadi, kalau emang mau cepat pulih, harus saling jaga diri, menahan diri dan ikuti pemerintah dalam situasi seperti sekarang," pungkasnya.