Cerita Tim COVID-19 di Parepare: Lebaran Jauh dari Keluarga karena Dikarantina

Parepare -

Suasana Idul Fitri 1441 Hijriyah sangat berbeda dirasakan oleh 26 tenaga kesehatan di RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka merayakan Lebaran di asrama, lantaran ikut dikarantina selama merawat 17 pasien positif Corona (COVID-19) di kamar isolasi.

"Sedih pasti, pisah sama keluarga," kata Jufri, salah satu perawat dalam Tim Penanganan COVID-19 RSUD Andi Makkasau, saat dihubungi detikcom, Minggu (24/5/2020).

Meski demikian, Jufri mengatakan hikmah dari situasi ini adalah dirinya memiliki keluarga baru, yaitu rekan sesama perawat yang juga dikarantina dan pasien yang dirawatnya. Dengan merekalah Jufri merayakan Hari Kemenangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kami menemukan keluarga baru, yaitu teman satu tim, juga para pasien positif yang kami rawat," ujar Jufri.

Jufri menjelaskan dirinya salat Id berjamaah bersama rekan perawat. Dia juga sempat tersambung dengan keluarga di rumh melalui panggilan video atau video call, sebelum dirinya kembali bertugas di kamar isolasi.

"Tadi sempat salat berjamaah di asrama, ada yang jadi imam, khatib dan makmum. Alhamdulilah manajemen RS sangat memperhatikan kami. Tadi juga sempat video call sama keluarga sebelum memakai pakaian kebesaran (hazmat)," candanya.

Direktur RSU Andi Makkasau, dr Renny Angraeny Sari menjelaskan pihaknya berupaya untuk memberikan layanan optimal kepada para tenaga kesehatannya yang bertugas saat Hari Raya. Untuk mengobati rasa rindu akan suasana Lebaran di rumah, manajemen rumah sakit memesankan opor ayam, buras dan makanan khas Lebaran lainnya untuk para tenaga kesehatan.

"Kami pesankan makanan khas lebaran, seperti opor ayam, buras, ketupat dan lain-lain. Biar mereka bisa merasakan Lebaran ala rumah meskipun terpisah dari keluarga. Banyak juga dokter kirim kue dan minuman kepada mereka," jelas Renny.

Tugas Tim Penanganan COVID-19 RSU Andi Makkasau ini akan baru akan berakhir pada 30 Mei 2020. Sebelum kembali pulang, mereka akan menjalani rapid test. Jika dinyatakan reaktif, mereka diperbolehkan pulang dengan syarat karantina mandiri di kediaman masing-masing.

"Sebelum pulang ke rumah , mereka di-rapid test dulu dan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Dan diganti dengan tim lain yang bertuga selama sebulan ke depan," tutupnya.