Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap sebanyak 3.324 anak di RI berstatus PDP terkait Corona. Pemerintah mengaku belum bisa menyamakan data milik IDAI karena data terkait Corona tercatat di pemda.
"Itu data mereka, saya kan nggak mungkin salahkan data mereka, mereka yang menghitung sendiri, data (Corona pemerintah) ada di provinsi," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto kepada wartawan, Sabtu (23/5/2020).
Dari data yang diungkap IDAI tersebut, 129 anak berstatus PDP meninggal, lalu 584 anak terkonfirmasi positif COVID-19, dan 14 anak meninggal. Yuri meminta semua semua pihak menjaga kesehatan, tanpa memandang usia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yuri, usia berapapun bisa terinfeksi Corona dan yang paling rentan adalah usia muda hingga 45 tahun.
"Kepada semua (bisa terpapar Corona), semua umur. Nah, yang paling rentan terinfeksi ya kelompok usia muda itu sampai dengan umur 45 tahun, karena apa? Dia yang berada di luar rumah," jelas Yuri.
"Yang parah itu yang punya komobird, tapi kalau yang terinfeksi paling banyak ya.. coba saja yang meninggal, sekarang kan yang paling banyak yang terinfeksi sama yang sembuh, artinya yang terinfeksi bukan hanya yang komorbird aja," imbuhnya.
Sebelumnya, IDAI mengungkapkan hingga 18 Mei sebanyak 3.324 anak, 129 anak berstatus PDP meninggal, 584 anak terkonfirmasi positif COVID-19, dan 14 anak meninggal akibat COVID-19. Temuan tersebut menunjukkan bahwa tidak benar anak tidak rentan terhadap COVID-19.
"Temuan ini menunjukkan bahwa angka kesakitan dan kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia tinggi dan membuktikan bahwa tidak benar kelompok usia anak tidak rentan terhadap COVID-19 atau hanya akan menderita sakit ringan saja," kata Ketua Umum IDAI, Aman B Pulungan, dalam keterangan resminya di website IDAI, Sabtu (23/5).
(zap/idn)