Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani memastikan pemeriksaan specimen dari suspek pengidap COVID-19 tetap berjalan di Labkesda Jabar, meski libur Hari Raya Idul Fitri 1441 H berlangsung pada 23 dan 24 Mei 2020 mendatang.
Kendati begitu, tahapan spesimen yang diperiksa akan berkurang hingga 50 persen. "Kita pakai sistem piket, kembali beroperasi normal hari Selasa 26 Mei 2020, Insya Allah," kata Berli saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/5/2020).
Berli mengatakan, total kapasitas pengetesan mencapai 5.383 spesimen per hari dengan menggunakan mesin PCR. Kendati begitu, kemampuan pengetesan atau proses ekstraksi masih dilakukan secara manual, yakni rata-rata 2.999 spesimen atau 60 persen dari total kapasitas mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapasitas sih tetap karena berkaitan dengan mesin, tetapi kemampuan pemeriksaan tergantung tenaga manusianya. Karena masih ada tahapan pemeriksaan yang masih menggunakan tenaga manual, dari kondisi normal mungkin dengan sistem seperti ini bisa 50 persennya," tuturnya.
Selain Labkesda Jabar, ia menjelaskan, ada 8 laboratorium yang ditunjuk Pemprov Jabar untuk melakukan pemeriksaan PCR, yakni Unpad Jatinangor, RSHS, RSUI, Labkesda Kota Bekasi, Labkesda Kabupaten Bekasi, IPB, VET Subang, dan BBTKL Jakarta.
"Kita sudah mempunyai laboratorium-laboratorium jejaring. Dengan begitu, pemeriksaan PCR tidak menumpuk di Labkesda Jabar," ucap Berli.
Menurut Berli, pengetesan masif difokuskan juga untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan tenaga kesehatan yang berada di zona merah. Selain itu, pengetesan COVID-19 dilakukan juga di pasar tradisional, yang berpotensi menjadi klaster penyebaran COVID-19.
Guna mendapatkan peta persebaran COVID-19 secara optimal, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar.
"Untuk mengejar target tersebut, kami melakukan pengadaan alat tes dari BTT (Belanja Tidak Terduga) Jabar yang dialokasikan untuk penanggulangan COVID-19. Bantuan alat tes dari sejumlah pihak pun terus mengalir, seperti dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," ujar Berli.
(yum/bbn)