Pemerintah memperbarui data kasus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per hari ini, tercatat ada 20.796 kasus yang terkonfirmasi positif Corona, 5.057 orang sembuh, dan orang 1.326 meninggal.
Data kasus positif Corona ini diperbarui pada situs resmi covid19.go.id, Jumat (22/5/2020). Data ini dikumpulkan hingga pukul 12.00 WIB tadi.
Juru bicara pemerintah terkait penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan pemerintah terus memeriksa spesimen terkait virus Corona. Jumlah spesimen yang telah diperiksa pemerintah sampai dengan hari ini mencapai 229.334.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Spesimen akumulatif yang kita periksa hingga hari ini sebanyak 229.334 spesimen. Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen dan melakukan validasi data untuk kepentingan tracing sebanyak 9.395 spesimen," kata Yuri dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB.
Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto dalam update kasus positif COVID-19 per 22 Mei:
Saudara-saudara selamat sore, pada hari ini kami akan kembali menginformasikan tentang update kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, baik di pusat maupun di daerah, yang telah bersinergi untuk bersama-sama dengan semua komponen bangsa menanggulangi pandemi COVID-19 ini.
Dan kemudian kita telah melangkah dan kemudian kita sudah menuju ke arah yang benar di dalam penanggulangan COVID-19 ini. Gotong royong, kebersamaan dan kemudian terus-menerus untuk melakukan ini adalah kuncinya. Kita menyadari bahwa di masa-masa yang akan datang, sepanjang upaya para ahli untuk menemukan vaksin masih belum terlaksana, maka satu-satunya cara yang kita lakukan adalah mengubah cara hidup kita, mengubah untuk menjadi lebih aman terhadap kemungkinan penularan COVID-19 ini. Kita pahami bersama bahwa COVID-19 ini menjadi permasalahan dunia, menjadi permasalahan global, menjadi pandemi. Oleh karena itu, bukan hanya kita dalam kesatuan negara yang kemudian harus mengambil sikap yang baik, tetapi seluruh negara di muka bumi ini pun harus melakukan hal yang sama.
Oleh karena itu saudara- saudara sekalian, di dalam konteks seperti ini maka perilaku hidup bersih dan sehat mutlak harus kita kedepankan. Kebiasaan kita untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir, kebiasaan kita untuk menggunakan masker manakala keluar dari rumah dan selalu memperhitungkan untung ruginya keluar rumah adalah menjadi sesuatu yang harus kita budayakan dari sekarang, menjaga jarak fisik pada saat berkomunikasi kontak dengan orang lain apalagi berada di tempat yang memungkinkan terjadinya transmisi penyakit ini melalui kontak dekat, melalui kerumunan adalah menjadi hal-hal yang harus kita perhitungkan baik-baik dan kita hindari. Oleh karena itu, maka nantinya kita akan menuju ke suatu tatanan hidup yang lebih baru lagi yang kemudian harus kita jadikan norma untuk bisa aman dari COVID-19, karena apapun yang terjadi kita harus menjadi produktif, kembali lagi menjadi produktif karena hanya inilah yang bisa kita lakukan di dalam kaitan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan keluarga kita dan seluruh masyarakat secara garis besar.
Saudara-saudara, kami memaklumi bahwa ada tradisi yang sudah kita laksanakan bertahun-tahun menjelang Idul Fitri, tradisi untuk bisa bersilaturahim dengan saudara, dengan kerabat, dengan warga. Tradisi untuk menyiapkan perayaan kemenangan di Idul Fitri dengan memakai baju yang baru, dengan menyajikan makanan yang terbaik yang bisa kita berikan adalah sesuatu yang positif. Namun dalam situasi yang seperti sekarang ini, semestinya itu bisa kita lakukan dengan menyiasati untuk tetap aman dari kemungkinan tertular COVID-19. Tidak ada larangan untuk membeli baju yang baru, tidak ada larangan untuk ke pasar, namun tetap dengan etika sesuai dengan protokol kesehatan menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun adalah cara yang paling bijak di dalam kaitan ini.
Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, mari kita lindungi keluarga kita, mari lindungi keluarga kita dengan membiasakan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam semua aspek kehidupan karena tujuannya satu adalah untuk melindungi kita. Apabila ini menjadi budaya baru yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat kita, maka kita yakin bahwa keseluruhan bangsa kita bisa kita selamatkan. Arahan dari Presiden sudah tegas bahwa kita harus fokus pada upaya-upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 secara bersama-sama terkoordinasi yang baik mulai dari tingkat keluarga, tingkat RT, RW, desa, kelurahan, nagari terus berjenjang sampai tingkat kabupaten kota, provinsi dan tingkat nasional dalam satu sistem yang bersama-sama kita lakukan dengan koordinasi yang baik karena tidak mungkin bahwa cluster epidemiologi ini dibatasi oleh sistem pemerintahan, pergerakan manusia, aktivitas sosial manusia, seringkali harus melintas batas administrasi. Oleh karena itu, bekerja sama menjadi sesuatu yang mutlak dan tidak mungkin untuk kita hindarkan.
Saudara-saudara, inilah yang kemudian mendominasi evaluasi kita dalam beberapa minggu terakhir, pergerakan sosial, aktivitas sosial keluar rumah, berada di lingkungan, berada di pasar, berada di tempat-tempat pertumbuhan ekonomi misalnya, kemudian melintas batas antar-pemerintahan ini menjadi sesuatu yang tidak mungkin untuk kemudian dicegah sepenuhnya, karena konsep pembatasan sosial berskala besar adalah dalam rangka mengatur mobilitas sosial pergerakan manusia yang menjadi faktor utama di dalam membawa penyakit ini.
Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, kasus inilah yang menjadi perhatian kita semua karena penularan penyakit akan bergerak bersamaan dengan pergerakan manusia. Kita mencatat di dalam akumulasi data yang kita peroleh sampai dengan saat ini bahwa sudah lebih dari ratusan ribu spesimen yang kita periksa, kemudian juga puluhan ribu orang yang kemudian terinfeksi, ini disebabkan karena dinamika pergerakan manusia di dalam kaitan dengan aktivitas sosialnya. Oleh karena itu, mari kita sama-sama menyadari betul bahwa bepergian apapun alasannya apabila tidak diperlukan sama sekali sebaiknya tidak dilakukan, apalagi mudik. Kami semuanya dan kita semua menyadari betapa beratnya beradaptasi dengan tradisi yang sudah dibangun begitu lama di dalam masyarakat kita untuk bisa pulang kampung, untuk bisa bersilaturahmi dengan keluarga yang ada di kampung, namun situasi sekarang belum memungkinkan untuk itu. Oleh karena itu, ada satu hal yang harus kita lakukan kita harus bersabar menghadapi ini, harus bersama-sama menghadapinya kalau tidak maka ini akan menyulitkan untuk kita sekalian.
Saudara-saudara, berikutnya akan kami sampaikan beberapa data terkait dengan perkembangan update di bidang kesehatan yang kita dapatkan pada hari ini bahwa sudah ada 69 laboratorium rapid time PCR yang sekarang aktif dan 35 laboratorium tes cepat molekuler yang aktif. Ini kita himpun datanya kemudian spesimen akumulatif yang kita periksa sampai dengan hari ini sebanyak 229.334 spesimen. Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen dan kemudian melakukan validasi data untuk kepentingan tracing sebanyak 9.359 spesimen. Dari jumlah ini, kemudian yang kita dapatkan hasilnya sebagai berikut, kasus konfirmasi COVID-19 meningkat sebanyak 634 orang sehingga totalnya menjadi 20.796 orang. Kasus sembuh meningkat 219 orang, sehingga total menjadi 5.057 orang. Kasus meninggal 48 orang, sehingga total menjadi 1.326 orang. Sudah 395 kabupaten kota yang terdampak dari seluruhnya 34 provinsi.
Saudara-saudara, kita masih melakukan pemantauan terhadap ODP yang sampai saat ini sedang berjalan sebanyak 47.150 orang. Sementara kasus PDP yang saat ini sedang diawasi sebanyak 11.028 orang. Ini semuanya menggambarkan bahwa penularan masih terjadi, bahwa di luar masih ada sumber penularannya, bahwa di luar masih ada kelompok masyarakat yang rentan tertular, bahwa masih ada hal-hal yang kemudian memungkinkan terjadinya penularan karena tidak rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun, karena tidak memakai masker, karena tidak menjaga jarak pada saat bertemu dengan orang lain, karena masih suka untuk tidak menghindari kerumunan. Inilah yang kemudian menjadi titik-titik di mana penularan itu masih terjadi dan kita bisa melihat dari data yang kita dapatkan pada hari ini bahwa kasus penularan masih saja terjadi. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, mari kita komitmen kita perkuat, disiplin kita kuatkan dan yang lebih penting lagi bersama-sama kita jaga untuk saling mengingatkan agar rajin mencuci tangan, agar menggunakan masker saat keluar rumah, agar menghindari kerumunan apabila berada di tempat yang ramai, ini menjadi penting, agar tetap menjaga jarak.
Oleh karena itu, kita harus mengingat bahwa kelompok rentan cukup banyak, saudara-saudara kita yang usia lanjut, saudara-saudara kita yang sakit kronis yang sudah bertahun-tahun, ini juga menjadi rentan manakala terinfeksi. Oleh karena itu, mari tetap berada di rumah, kita harus produktif tetapi harus aman dari COVID-19. Tidak mudik, tidak melakukan perjalanan ke manapun karena ini akan memberikan risiko yang luar biasa dan selalu kita ikuti informasi yang benar tentang COVID-19 ini. Telah banyak saluran informasi yang bisa diakses baik dengan portal di covid19.go.id, di hotline 119, di akun media sosial @lawancovid19, maupun di aplikasi-aplikasi yang lainnya, serta secara rutin disiarkan oleh Televisi Republik Indonesia maupun Radio Republik Indonesia dan tentunya akan disebarluaskan oleh televisi dan radio swasta lainnya. Oleh karena itu kita pasti bisa melakukan ini, kita yakin bahwa kita bisa melakukan ini dengan kebersamaan untuk melindungi diri kita, melindungi keluarga kita, dan melindungi Indonesia.
Saudara-saudara mari kita yakin bahwa kita bisa menang dari perang kita menghadapi COVID-19. Kita pasti bisa.
Sekian dan terima kasih.