Bupati Karanganyar Imami Salat Id di Alun-alun Gegara Kepala Kemenag Mundur

Bupati Karanganyar Imami Salat Id di Alun-alun Gegara Kepala Kemenag Mundur

Andika Tarmy - detikNews
Jumat, 22 Mei 2020 17:12 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono, Kamis (26/3/2020).
Foto: Bupati Karanganyar Juliyatmono, Kamis (26/3/2020). (Eko Susanto/detikcom)
Karanganyar -

Selain mengizinkan warga menggelar salat Idul Fitri di masjid dan alun-alun, Bupati Karanganyar Juliyatmono memastikan akan menjadi imamnya. Hal ini menyusul keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Wiharso, yang menyatakan mundur usai sempat ditunjuk sebagai imam salat Id di alun-alun.

"Bukan mundur ya, memang setiap tahun Kemenag yang selalu yang kita koordinasikan untuk jadi imam ataupun jadi khatib salat Id. Nah, beliau ada teguran dari pimpinan," ujar Yuli, sapaan akrabnya, ditemui detikcom di ruang kerjanya, Jumat (22/5/2020).

Teguran tersebut, lanjut Yuli, terkait imbauan resmi dari Kemenag agar warga tetap menggelar salat Id di rumah masing-masing. Sehingga bertolak belakang jika Kepala Kemenag Karanganyar tetap bertugas sebagai imam salat Id.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepala Kemenag minta izin ke saya. Pak Bupati, saya terhormat diberikan kesempatan jadi imam, tapi karena kami harus mematuhi pimpinan, saya memohon diri untuk tidak bersedia," kata Yuli menirukan.

Yuli menambahkan, pihaknya memahami keputusan tersebut dan menyetujuinya. Sebagai ganti, Yuli mengajukan dirinya bertindak sebagai imam sekaligus khatib salat Id di alun-alun Karanganyar.

"Langsung kita ambil alih, imam dan khatib. Supaya pertanggungjawabannya jelas. Langsung saya sendiri," kata Yuli.

Yuli melanjutkan, bertugas sebagai imam sekaligus khatib tidak menjadi masalah buatnya. Karena secara tradisi memang dirinya kerap bertugas menjadi imam maupun khatib dalam salat Id di alun-alun Karanganyar beberapa tahun terakhir. Lebih lanjut pihaknya bahkan meminta Muspida untuk tetap mematuhi anjuran pemerintah yakni menggelar salat Id di rumah masing-masing.

"Karena kebetulan situasi seperti ini ya sudah, semuanya saya minta untuk di rumah. Muspida saya suruh (salat Id) di rumah. Saya yang akan memandunya untuk yang di alun-alun, sambil saya akan menata, ini lho protokol kesehatan, yuk kita patuhi bareng. Saya ingin praktikkan juga seperti itu," terang Yuli.

Yuli menyebut, seluruh perangkat desa dan tokoh masyarakat sudah berembuk dengan sendirinya untuk memilih mana yang terbaik. Bagi warga yang menggelar salat Id di luar rumah, masing-masing sudah menyiapkan protokol kesehatan.

"Paling minim pakai masker, cuci tangan air mengalir pakai sabun. Klir. Setelah itu segera pulang, tidak perlu ada kerumunan, tidak perlu halalbihalal, tidak perlu salaman. Ini harus jadi budaya baru, karena siapapun tidak bisa menjawab kapan pandemi ini berakhir. Lantas apa yang harus dilakukan oleh masyarakat? Berdiam diri terus di rumah? Ini yang justru tidak sehat menurut saya," imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kemenag Karanganyar, Wiharso membenarkan menarik diri sebagai imam salat Id di alun-alun Karanganyar. Pihaknya juga tetap mengimbau masyarakat untuk menggelar salat Id di rumah masing-masing sesuai surat edaran dari Menteri Agama No 6 tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H.

"Ini perlu pemikiran yang bijak dan harus dewasa semua. Imbauan tetap kita sampaikan, kalau melarang juga kan nggak pas. Kita juga harus mengedukasi masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan," terangnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads