Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid dua belum sepekan. Namun warga berbondong-bondong sesaki pasar di Jalan Tipar Gede, Kota Sukabumi dan sekitarnya, Jumat (22/5/2020) siang.
Kawasan tersebut dikenal sebagai pusat perbelanjaan pakaian dan bermacam-macam kebutuhan pokok lainnya. Meskipun Jalan Ahmad Yani ditutup, akses Jalan Stasiun Barat digunakan warga sebagai tempat parkir kendaraan bermotor. Warga yang berbelanja beragam-ragam, dari mulai belanja bahan pokok untuk hari raya Idul Fitri hingga membeli baju Lebaran.
Namun sayangnya, tidak semua warga mengikuti protokol kesehatan di tengah penerapan PSBB untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya dalam menggunakan masker. Nampak terlihat ada sejumlah warga yang acuh tidak mengenakan masker apalagi sosial distancing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengunjung pasar, Ismiyati (40), membeli kebutuhan bahan pokok menjelang lebaran. Menurutnya, jika belanja kebutuhan makanan ditunda, harganya bisa saja mengalami kenaikan.
"Ini beli bahan makanan saja, biasanya kalau dekat ke Lebaran harganya suka pada naik. Sudah tidak ke pasar sekitar satu bulan yang lalu. Kalau bukan karena kebutuhan tidak akan ke pasar," kata Ismiyati.
Ia cukup khawatir terpapar virus corona atau COVID-19 di kerumunan pasar. Apalagi kondisi pasar saat ini sangat memungkinkan adanya penularan.
"Iya khawatir, ini saja tidak akan lama-lama di pasar. Tapi kan ngantri jalan saja susah, belum lagi angkot yang ngetem dulu," ucap Ismiyati.
Berbeda dengan Ismiyati, Ajeng (25) pengunjung asal Cibeureum, Sukabumi, mengaku ke pasar untuk berbelanja baju lebaran.
"Mumpung ada diskon banyak dan juga kan udah jadi tradisi aja setiap lebaran beli baju baru," ujar Ajeng.
Adanya pembatasan jam operasional toko pakaian, ia memilih berbelanja sejak pagi. "Sudah dari pagi saja ramai. Coba kalau tidak ada jam tutupnya, soalnya kalau dikasih batas jam toko pasti banyak yang belanja di waktu yang sama," ucap Ajeng.