Dalam keterangan yang diterima detikcom, masyarakat yang berminat dapat menyaksikan pengamatan hilal ini secara daring melalui live streaming pada kanal YouTube resmi Observatorium Bosscha di tanggal yang sama mulai pukul 15.30 WIB. Pengamatan akan dilaksankan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Observatorium Bosscha setiap tahunnya menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum," kata Direktur Bosccha Premana W. Premadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/5/2020).
Pengamatan hilal akan dilaksanakan dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk barat. Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dalam rangka rukyatul hilal bulan Syawal 1441 H.
Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah Matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah Matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.
"Pengamatan dilakukan dengan menggunakan 2 buah teleskop berukuran 106 mm dan 66 mm berjenis refraktor yang masing-masing dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan," kata Premana.
Ia menegaskan, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadhan dan Syawal adalah pemerintah RI melalui proses sidang isbath. Observatorium Bosscha hanya menyampaikan masukan dengan hasil perhitungan, pengamatan dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang.
"Masyarakat dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di website Observatorium Bosscha https://bosscha.itb.ac.id," ujarnya.
(yum/mso)