Pendakwah Kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah mengenang kehidupan seniman zaman dahulu. Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman ini memiliki kesan tersendiri. Terutama soal amplop.
"Ndelok ceritane Mas Kelik soal amplop. Aku ya duwe cerita soal ngeniku kuwi (mendengar cerita Mas Kelik soal amplop, saya juga memiliki cerita tentang itu)," kata kiai nyentrik ini dalam acara Pulang Kampung Digital ke Yogyakarta, Kamis (21/5/2020) malam.
Acara yang disiarkan langsung detikcom ini dipandu oleh MC kocak Yogya, Alit Jabang Bayi dan Gundhissos. Dengan nada canda, Gus Miftah melanjutkan cerita tentang honor yang diterimanya dulu. Bukan rupiah yang dia terima, melainkan 'yen'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zaman ndisek amplopane mata uange ora rupiah bro, yen (Zaman dulu mata uangnya bukan rupiah, tapi yen). Yen panitia disangoni Yen ora ya ora (Kalau panitia memberi, kalau tidak ya tidak). Hahaha...," cerita dia sambil terbahak.
Gus Miftah juga bercerita betapa dia terkesan saat zamannya acara Jampi Stres. Pada saat itu kata dia saat tampil pentas dibayar '3M'.
"Aku pernah tahun 2000 itu dulu zamannya jampi stres. Kadang-kadang bayaran Jampi Stres iku bayare 3M. Matur nuwun Mas Miftah," ceritanya lagi-lagi dengan suasana penuh canda.