Kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia mencapai angka tertinggi dengan penambahan kasus 973 atau nyaris 1.000 kasus dalam satu hari. Pemerintah mengingatkan cara hidup normal yang baru atau new normal harus benar-benar dilaksanakan untuk mencegah penularan.
Penambahan kasus sebanyak 973 per hari adalah yang tertinggi sejauh ini. Sebelumnya, 'rekor' kasus terbanyak terjadi pada hari Rabu (20/5) dengan tambahan 693 kasus.
Total kasus terkonfirmasi virus Corona hari ini adalah 20.162. Selain itu, terdapat 1.278 pasien meninggal dan 4.838 orang sudah sembuh.
![]() |
Pemerintah mengatakan, peningkatan tambahan kasus hari ini "luar biasa". Pemerintah menambahkan, peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil yang kita dapatkan adalah bahwa kasus konfirmasi COVID-19 hari ini meningkat 973 orang. Peningkatan ini luar biasa, dan peningkatan ini yang tertinggi. Peningkatan yang tertinggi terjadi di Jawa Timur khususnya sehingga totalnya menjadi 20.162 orang. Kasus sembuh meningkat 263 orang sehingga total menjadi 4.838 orang. Kasus meninggal 36 orang sehingga total menjadi 1.278 orang," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 dr Achmad Yurianto dalam video konferensi lewat saluran YouTube BNPB, Kamis (21/5/2020).
Yuri mengingatkan akan hal mendasar bahwa kasus Corona disebabkan kelompok rentan yang tertular dari orang lain yang berstatus pembawa virus atau carrier. Di samping itu, masyarakat diajak melakukan kebiasaan new normal agar terhindar dari virus Corona. Kebiasaan baru yang dimaksud yakni dengan selalu menjaga pola hidup sehat, dari mencuci tangan hingga menggunakan masker saat beraktivitas.
"Mari kita budayakan cara-cara hidup yang baru dengan melakukan pola hidup bersih sehat kemudian rajin mencuci tangan, menggunakan masker menghindari kerumunan dengan selalu menjaga jarak. Ini lah cara hidup baru, cara hidup normal yang baru yang mulai kita laksanakan saat ini," kata Yuri.
Yuri menuturkan, dengan menerapkan kebiasaan hidup bersih yang baru bisa menjadi modal utama agar tak terinfeksi virus Corona. Dia mengatakan tidak ada alasan untuk tidak melakukan kebiasaan hidup baru, mengingat hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan saat ini.
![]() |
"Kebiasaan-kebiasaan baru inilah yang menjadi modal utama kita agar tidak terinfeksi COVID-19. Inilah yang harus menjadi kebiasaan baru di hidup kita. Inilah yang kemudian bisa menjadi sesuatu yang harus kita laksanakan, kita tidak punya alasan lagi untuk kemudian tidak melakukan ini. Karena ini cara agar kita aman dari COVID-19," ujar Yuri.
Yuri mengatakan, hidup dengan normal yang baru ini tak ada kaitannya dengan PSBB. Dia menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak pernah memerintahkan untuk melonggarkan PSBB.
"Sampai saat ini Presiden belum pernah menyampaikan dan memerintahkan kepada semua Pemda untuk melonggarkan PSBB. Justru beliau meminta dalam rapat kabinet yang terakhir seluruh pemerintah daerah tetap mengawasi PSBB karena ditengarai pada beberapa minggu ini mobilitas masyarakat akan sangat tinggi terkait dengan tradisi menjelang Lebaran," ujar Yuri.