Mendes Ungkap Penyebab Warga Bakar Kantor Desa di Jambi Gegara BLT

Mendes Ungkap Penyebab Warga Bakar Kantor Desa di Jambi Gegara BLT

Tiara Aliya A - detikNews
Kamis, 21 Mei 2020 19:58 WIB
Abdul Halim Iskandar
Mendes-PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: kemendes PDTT)
Jakarta -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan kronologi warga merusak dan membakar kantor Desa Air Batu, Kecamatan Sungai Manau, Jambi. Insiden ini berawal dari kecurigaan warga kepada perangkat desa saat penyaluran bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).

"Warga merasa ada ketidaktransparanan di dalam penyaluran BLT-DD. Terus, kalau rapatnya (musyawarah desa) sudah (dilakukan), cuman ada tahapan yang tidak sesuai," kata Halim saat dihubungi detikcom, Kamis (21/5/2020).

Berikut kronologi yang disampaikan Halim:

Senin, 4 Mei 2020

Halim menuturkan perangkat desa bersama warga setempat telah mengadakan musyawarah desa (musdes). Melalui hal ini, dipustuskan sebanyak 161 kartu keluarga (KK) akan menerima BLT-DD.

"Jadi 4 Mei musyawarah desa dilaksanakan dengan agenda validasi dan finalisasi, penetapan sesuai regulasi aturan main yang ada. Nah, keputusan di tanggal 4 Mei itu diputuskan (penyaluran untuk) 161 KK ya," ujar Halim.



Kamis, 14 Mei 2020

BLT-DD mulai dicairkan kepada 42 KK yang diberikan perangkat desa secara langsung di kantor desa. Sisanya, 119 KK disalurkan oleh perangkat desa dari rumah ke rumah.

Namun, dari sinilah akar permasalahannya. Warga menilai ada ketidaksesuaian antara hasil musyawarah dengan praktik di lapangan saat penyaluran bantuan ke rumah.

"Itu yang kayaknya ada yang enggak beres. Jadi dilihat oleh warga ada yang tidak layak menerima kok menerima. Terus ada lagi yang dipesenin jangan ngomong-ngomong," kata Halim.

"Yang jelas, ada perbedaan antara yang diputuskan di dalam musdes dengan yang dibagikan," sambungnya.



Selasa, 19 Mei 2020

Melihat adanya ketidaksesuaian ini, BPD setempat menginisiasi untuk membuat musyawarah desa khusus sebagai upaya mediasi antara warga dan perangkat desa. Namun, saat itu kepala desa maupun perangkat desa tak kunjung datang. Atas hal ini, situasi mulai memanas hingga akhirnya warga membakar kantor desa.

"Terus terhadap situasi itu, ketua BPD menginisiasi untuk lakukan klarifikasi dengan mengundang musyarawarah. Jadi ketua BPD (badan perwakilan desa) inisiatif melaksanakan musyawarah mediasi," ujar Halim.



"Terus, diundang jam 20.00 WIB tapi kepala desa beserta perangkat desa nggak ada yang datang. Nah itu kayaknya (situasi) panas," lanjutnya.

Berdasarkan laporan yang didapat, Halim menduga ada kemungkinan penyelewengan dana desa yang dilakukan oleh aparat desa. Karena, kata Halim, apabila hasil musdesus dijalankan dengan benar, hal seperti ini tidak akan terjadi.

"Ini kayaknya musdesus dijalani, tapi ada realisasi nya tidak sesuai. Misalnya, nama sampeyan masuk di musdesus, tapi enggak dapat. Nama saya tidak ada di musdesus, tapi saya dapat. Itukan tidak sesuai. Dalam upaya melakukan klarifikasi oleh ketua BPD, kepala desa beserta perangkat desa tidak hadir. Kemudian itu yang menjadi panas," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kantor Desa Air Batu, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Jambi dirusak dan dibakar warga yang kecewa pembagian BLT tak tepat sasaran. Bupati Merangin, Alharis, akan menindaklanjuti persoalan tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads