Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan kronologi warga merusak dan membakar kantor Desa Air Batu, Kecamatan Sungai Manau, Jambi. Insiden ini berawal dari kecurigaan warga kepada perangkat desa saat penyaluran bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).
"Warga merasa ada ketidaktransparanan di dalam penyaluran BLT-DD. Terus, kalau rapatnya (musyawarah desa) sudah (dilakukan), cuman ada tahapan yang tidak sesuai," kata Halim saat dihubungi detikcom, Kamis (21/5/2020).
Berikut kronologi yang disampaikan Halim:
Senin, 4 Mei 2020
Halim menuturkan perangkat desa bersama warga setempat telah mengadakan musyawarah desa (musdes). Melalui hal ini, dipustuskan sebanyak 161 kartu keluarga (KK) akan menerima BLT-DD.
"Jadi 4 Mei musyawarah desa dilaksanakan dengan agenda validasi dan finalisasi, penetapan sesuai regulasi aturan main yang ada. Nah, keputusan di tanggal 4 Mei itu diputuskan (penyaluran untuk) 161 KK ya," ujar Halim.
Kamis, 14 Mei 2020
BLT-DD mulai dicairkan kepada 42 KK yang diberikan perangkat desa secara langsung di kantor desa. Sisanya, 119 KK disalurkan oleh perangkat desa dari rumah ke rumah.
Namun, dari sinilah akar permasalahannya. Warga menilai ada ketidaksesuaian antara hasil musyawarah dengan praktik di lapangan saat penyaluran bantuan ke rumah.
"Itu yang kayaknya ada yang enggak beres. Jadi dilihat oleh warga ada yang tidak layak menerima kok menerima. Terus ada lagi yang dipesenin jangan ngomong-ngomong," kata Halim.
"Yang jelas, ada perbedaan antara yang diputuskan di dalam musdes dengan yang dibagikan," sambungnya.